Selasa 25 Dec 2018 22:17 WIB

Polisi Siapkan Rekayasa Lalin Jika Terjadi Kepadatan di Tol

Diperkirakan hanya 50 persen kendaraan kembali setelah Natal.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Kendaraan memadati pintu gerbang tol Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/12) malam.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kendaraan memadati pintu gerbang tol Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jajaran Polres Purwakarta, memrediksi kendaraan yang kembali ke Jakarta sudah 50 persennya dari arus mudik libur Natal dan Tahun Baru. Kondisi arus balik libur Nataru ini, tidak seramai seperti saat arus mudik lebaran.

Kasat Lantas Polres Purwakarta AKP Ricky Adipratama, mengatakan, arus balik liburan kali ini terbagi. Sehingga, kendaraan yang melintasi ruas Tol Cipali menuju Tol Japek maupun Tol Purbaleunyi, tidak seramai saat arus mudik lebaran.

"Memang ada peningkatan volume kendaraan. Namun, tidak seperti saat arus mudik Nataru," ujar Ricky, kepada sejumlah media, Selasa (25/12).

Kondisi ini, dikarenakan libur Nataru ini sangat panjang. Jadi, ada warga yang kembali ke Jakarta usai natal. Namun, banyak juga yang kembalinya diprediksi setelah libur tahun baru.

Karena itu, pihaknya memerkirakan hanya sekitar 50 persen kendaraan yang kembali ke Jakarta setelah natal. Adapun peningkatan volume kendaraan ini, terlihat sejak Senin sore sampai Selasa malam ini.

Meskipun, kendaraan yang kembali ke Jakarta ramai lancar, petugas kepolisian tetap mengantisipasi kemacetan lalu lintas di ruas jalan tol. Salah satu antisipasinya, yaitu akan dilakukan CB contra flow atau rekayasa lalu lintas lawan arah.

Bahkan, bila terjadi penumpukan kendaraan akan dilakukan pengalihan arus dari dalam tol menuju arteri. Data yang tercatat, dari mulau pukul 09.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB, kendaraan yang dari arah pantura menuju GT Cikopo, lalu ke ruas Tol Jakarta-Cikampek mencapai 5.000 unit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement