Selasa 25 Dec 2018 20:52 WIB

Longsor Tutup Jalan di Kuningan

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Jalur kereta api yang tertutup longsor. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Rizki Suryarandika
Jalur kereta api yang tertutup longsor. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Hujan dengan intensitas tinggi kembali memicu terjadinya bencana longsor di  Kabupaten Kuningan. Kali ini, longsor terjadi pada tebing jalan di ruas jalan raya Cipasung Subang Blok Honje, Dusun Belah, Desa Cantilan, Kecamatan Selajambe, Selasa (25/12) sekitar pukul 15.00 WIB.

 

"Longsor berasal dari tebing dan menutup akses jalan Cipasung Subang pada dua titik," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Selasa (25/12).

 

Agus menyebutkan, kedua titik tebing yang longsor itu masing-masing sepanjang sepuluh meter dan lebar lima meter, serta panjang 15 meter dan lebar sepuluh meter. Kondisi itu menyebabkan jalan raya Cipasung Subang tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

 

‘’Korban jiwa nihil,’’ kata Agus.

 

Agus mengatakan, sebelum longsor terjadi, di daerah tersebut hujan turun dengan intensitas tinggi mulai pukul 12.00 WIB. Tebing yang berada di sisi jalan pun tak kuasa menahan air sehingga longsor.

 

Mengetahui kondisi tersebut, BPBD bersama masyarakat, aparat desa dan kecamatan, TNI dan Polri, bekerja sama membuat saluran air dan membersihkan material longsoran. Berdasarkan laporan yang diterima Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan, pukul 18.00 WIB, jalan tersebut sudah bisa dilalui sepeda motor meski belum bisa dilalui kendaraan roda empat.

 

‘’Saat ini kita terus melakukan upaya pembersihan material longsor menggunakan alat berat bechoe dan diusahakan malam ini selesai,’’ kata Agus.

 

Di musim penghujan ini, Kabupaten Kuningan telah menetapkan status siaga bencana. Penetapan status siaga bencana itupun diiringi dengan kesiapsiagaan, baik dari sisi personil maupun perlengkapan saat menghadapi bencana.

 

‘’(Status siaga bencana) ditetapkan sejak 1 November 2018 hingga 31 Mei 2019,’’ kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement