Selasa 25 Dec 2018 19:46 WIB

BNPB: Tiga Bencana Alam pada 2018 Fenomena Langka

Tiga bencana alam menimbulkan banyak korban jiwa pada 2018.

Penanganan Bencana Tsunami Selat Sunda. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan keterangan pers Penanganan Darurat Bencana Tsunami Selat Sunda, di Jakarta, Selasa (25/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Penanganan Bencana Tsunami Selat Sunda. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan keterangan pers Penanganan Darurat Bencana Tsunami Selat Sunda, di Jakarta, Selasa (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan ada tiga bencana alam yang menimbulkan banyak korban jiwa selama 2018. Ketiga bencana itu dinilainya sebagai fenomena langka.

"Ada tiga fenomena langka yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang besar, yaitu gempa beruntun di NTB, Sulteng gempa disusul tsunami dan likuefaksi yang terbesar di dunia dan tsunami Selat Sunda yang dipicu longsor bawah laut," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (25/12).

Dari ketiga bencana tersebut, yang terbesar adalah gempa yang disusul tsunami dan likuefaksi di Sulawesi Tengah yang mengakibatkan 2.101 orang meninggal, 1.373 orang hilang dengan kerugian ekonomi Rp 18,47 triliun. "Gempa memicu tsunami yang tiba sangat cepat hanya dalam waktu empat menit lalu terjadi likuefaksi yang merupakan peristiwa terbesar di dunia," ujar Sutopo.

Setelah itu adalah gempa bumi beruntun yang terjadi di Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Lombok dan Sumbawa. Bencana tersebut menyebabkan 546 orang meninggal, 1.886 orang luka-luka dan Rp17,13 triliun.

"Ketiga bencana ini aneh dan langka terjadi, sementara tsunami yang terjadi di Selat Sunda juga fenomena yang langka karena dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi dari gunung Anak Krakatau," katanya seraya menambahkan longsoran tersebut tidak begitu besar, tapi ternyata menimbulkan tsunami.

Hingga Selasa (25/12) pukul 13.00 WIB tercatat 429 orang meninggal dunia. Sebanyak 1.485 orang luka-luka, 154 hilang dan 16.082 orang mengungsi, sementara kerugian masih dalam pendataan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement