REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantah isu bahwa gunung Anak Krakatau akan kembali erupsi. BNPB memastikan status gunung yang muncul pada tahun 1927 itu yaitu level II atau waspada.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengingatkan masyarakat supaya menjauhi gunung karena masih berpotensi membahayakan nyawa. "Status level II waspada. Radiusnya 2 kilometer dari puncak kawah tidak boleh ada aktivitas masyarakat. Salah yang bilang status level I," kata Sutopo pada wartawan dalam konferensi pers, Selasa (25/12).
Sutopo menjelaskan, Anak Krakatau masih terus tumbuh. Ketinggiannya bakal terus menjulang sebelum benar-benar kembali meletus. "Namanya anak gunung masih tumbuh jadi gunung itu nambah tinggi menjulang, tambah besar dengan memuntahkan lava. Nambah tinggi 4-6 meter per tahun," terangnya.
Bila nantinya Anak Krakatau meletus, Sutopo menduga letusannya tak akan sama seperti yang pernah terjadi pada tahun 1883 silam. Sebab ketika itu ada tiga gunung api yang meletus bersamaan.
"Ledakan besar tidak akan sama karena 1883 meletus tiga gunung bersamaan. Setelah itu gunung habis. Baru 1927 muncul Anak Krakatau. Dapurnya magmanya enggak akan besar. Kata ahli mungkin butuh 500 tahun lagi (erupsi)," jelasnya.