Selasa 25 Dec 2018 11:37 WIB

Korban Tsunami di Pengungsian Butuh Dokter Spesialis

Korban tsunami juga memerlukan dokter umum dan perawat.

Pesisir pantai Anyer, Banten pascabencana tsunami (24/12).
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Pesisir pantai Anyer, Banten pascabencana tsunami (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) menyatakan para pengungsi korban tsunami Selat Sunda masih memerlukan tenaga tambahan dokter, khususnya spesialis bedah dan ortopedi. Selain dokter spesialis bedah dan orthopedi, para korban tsunami juga memerlukan dokter umum dan perawat untuk diperbantukan ke Puskesmas setempat dan RSUD.

Koordinator Lapangan BSMI Banten, dr Mangaraja Victor dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (25/12), mengatakan untuk kebutuhan logistik, benda-benda yang diperlukan adalah kantong mayat, obat-obatan, alat kesehatan, popok bayi dan dewasa, makanan siap saji, baju bayi, selimut dan tenda pengungsi.

Relawan BSMI telah membentuk tim rescue dan menerjunkan relawan di wilayah tsunami Banten dan Lampung Selatan. Ia menerangkan tim medis BSMI sudah menerjunkan relawan dari berbagai wilayah untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban bencana di Puskesmas Carita, Banten. 

Sementara tim assement melakukan penyusuran di wilayah terdampak bencana seperti di Tanjung Lesung, Panimbang dan Sumur yang terdampak tsunami. BSMI, lanjutnya yang berada di Posko Induk BSMI Banten, juga mendirikan Posko Induk di Kampung Tarogong, Desa Margasana, Pagelaran, Pandeglang, Banten.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement