REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posko perlindungan anak yang dibentuk Kementerian Sosial hingga Ahad (23/12) malam telah berhasil mempertemukan kembali empat anak korban tsunami di Banten dengan keluarganya. Mereka terpisah usai tsunami menerjang pada Sabtu (22/12) malam.
"Laporan yang masuk ada 10 anak yang terpisah dari keluarganya, sampai Ahad pukul 19.00 WIB sudah empat anak yang berhasil direunifikasi," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial, Nahar yang dihubungi di Jakarta, Senin (24/12).
Nahar memerinci, empat anak yang sudah bertemu dengan keluarganya tersebut yaitu Doneli (7) dari Bekasi, Arya (6) dari Tanah Abang Jakarta, Fikri (17) dari Tanah Abang Jakarta dan Muhammad Ali dari Bekasi. Untuk penanganan bencana tsunami di Selat Sunda, Kemensos membentuk posko perlindungan anak yang fokus melakukan layanan dukungan psikososial (LDP) melalui Pondok Anak Ceria.
Lokasi posko yang dijalankan oleh Sakti Peksos dan Bidang Rehabilitasi Sosial serta Dinas Sosial Provinsi Banten beradaUD Banten dan RSUD Drajat di Kota Serang. Kementerian Sosial juga telah menyiapkan lima titik Dapur Umum Lapangan dan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk memberikan layanan kepada masyarakat terdampak bencana di Banten.
Titik dapur umum dan LDP Provinsi Banten berada di Labuan, Carita, Panimbang, Tanjung Lesung, Cinangka. Sementara untuk Lampung, dapur umum dibuka di kantor Kominfo dan di depan kantor gubernur Lampung.
Data sementara berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (24/12) pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.
Gelombang tinggi Sabtu (22/12) pukul 21.10 WIB menerjang permukiman, penginapan dan fasilitas wisata di kawasan pantai barat Banten, dan juga menyapu sebagian kawasan pesisir Provinsi Lampung. Perangkat BMKG merekam ketinggian gelombang di wilayah Serang 0,9 meter pukul 21.27 WIB, Banten 0,35 meter tercatat pukul 21.33 WIB, Kota Agung-Lampung 0,36 meter pada pukul 21.35 WIB, dan Pelabuhan Panjang 0,28m pada pukul 21.53 WIB