Ahad 23 Dec 2018 15:51 WIB

PLN: 23 Karyawan Meninggal dalam Tsunami Pandeglang

Dari 250 karyawan yang ikut employee gathering 137 sudah terkonfirmasi selamat.

Rep: Rizky Suryarandika/Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Kepala Satuan Komunikasi PLN memberikan keterangan terkait bencana tsunami di Tanjung Lesung. Made menjelaskan beberapa karyawan PLN menjadi korban dari tsunami tersebut. Ahad (23/12).
Foto: Republika/Intan Pertiwi
Kepala Satuan Komunikasi PLN memberikan keterangan terkait bencana tsunami di Tanjung Lesung. Made menjelaskan beberapa karyawan PLN menjadi korban dari tsunami tersebut. Ahad (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengkonfirmasi adanya 23 karyawan yang meninggal usai tsunami menghantam Pandeglang pada Sabtu, (22/12) malam. Para karyawan PLN TJBB itu beserta keluarganya tengah mengikuti employee gathering.

Kepala satuan komunikasi coorporate PT PLN I Made Suprateka mengatakan kegiatan tersebut wajib diikuti karyawan tiap tahun. Diperkirakan ada 250 orang yang hadir. Tercatat, ada 23 orang yang meninggal dunia hingga pukul 14.00 WIB. Sedangkan korban selamat sudah meninggalkan lokasi bencana.

"23 meninggal dunia sedang dievakuasi. Tadi di RSUD Pandeglang, sekarang dibawa ke kantor Cinere Gandul. Dan 137 terkonfirmasi selamat," katanya dalam konferensi pers, Ahad (23/12).

Dari jumlah yang selamat, ada yang mengalami luka.Mereka dilarikan ke sejumlah rumah sakit. "Yang luka sudah di beberapa rumah sakit, dievakuasi. Di RS Cinere 18 pasien, RS Premier Bintaro 6, selebihnya di RS lain," ujarnya.

Namun, ia menyebut masih ada 65 orang yang belum ada kabar keberadaannya. Pihak PLN menyediakan posko pelaporan agar kabar ke-65 orang itu segera diketahui.

"Laporkan ke posko kalau tahu infonya biar mereka terdata. Kalau ada anggota keluarga belum teridentifikasi akan kami carikan infonya. Silahkan hubungi saya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement