REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) memastikan pelayanan penyeberangan Merak Banten-Bakauheni Lampung sudah kembali normal setelah sempat terganggu akibat gelombang tinggi dan tsunami yang terjadi Sabtu (22/12) pukul 21.30 WIB.
"Saat terjadi gelombang tinggi kapal feri membutuhkan waktu untuk bermanuver saat sandar, dampaknya terjadi keterlambatan pelayanan," kata Media Relation PT ASDP, Ellen Pirik saat dihubungi pada Ahad (23/12).
Setelah kejadian gelombang tinggi di kalangan penumpang kemudian bermunculan berita-berita yang simpang-siur sehingga sempat menimbulkan kepanikan. Beberapa penumpang kemudian memutuskan untuk menunda keberangkatan serta kembali ke daerah asal terkait adanya berita tersebut.
Ellen mengatakan saat ini kondisi pelabuhan penyeberangan baik di Merak maupun Bakauheni sudah kembali normal serta siap untuk memberikan pelayanan. Sebelumnya menjelang libur Natal dan tahun baru tercatat sudah sebanyak 10 ribu lebih kendaraan baik sepeda motor, kendaraan pribadi, maupun kendaraan komersial yang menyeberang melalui Pelabuhan Merak, Banten dari Jumat (21/12) sampai dengan Sabtu (22/12) pukul 8.00 WIB.
PT ASDP Indonesia Ferry untuk memberikan pelayanan penumpang mengoperasikan 31 kapal dan 6 dermaga. Pengelola pelabuhan sudah menyiapkan 58 kapal untuk mengangkut penumpang dari Jawa menuju Sumatera.