Sabtu 22 Dec 2018 23:00 WIB

Polres Lebak Waspadai Aksi Terorisme

Kewaspadaan aksi terorisme itu perintah langsung dari Kapolri Tito Karnivan.

Ilustrasi Terorisme
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kepolisian Resor Lebak mewaspadai aksi terorisme. Penjagaan seluruh gereja diperketat dengan mendirikan posko pengamanan guna memberikan rasa aman bagi jemaat gereja yang akan merayakan Natal 2018. "Kami meningkatkan pengamanan di semua tempat ibadah itu," kata Kapolres Lebak Ajun Komisaris Besar Doni Arianto di Lebak, Sabtu (22/12).

Kewaspadaan aksi terorisme itu perintah langsung dari Kapolri Tito Karnivan. Sehingga petugas pengamanan bekerja keras untuk memberikan rasa aman kepada umat nasrani.

Petugas akan memberlakukan pemeriksaan detektor bagi jemaat yang hendak melaksanakan ibadah kebaktian perayaan Natal di gereja. Gereja yang akan dipadati jemaat di Kabupaten Lebak antara lain Gereja Katolik di Jalan Multatuli, Gereja Pasundan, Gereja Bethelm Indonesia (GBI), Gereja Pantekosta dan Gereja Advent di Jalan Sunankalijaga Rangkasbitung. "Semua jemaat yang masuk gereja mendapat pemeriksaan detektor guna mencegah aksi terorisme," katanya menegaskan.

Menurut dia, petugas di posko pengamanan gereja itu siaga selama 24 jam. Mereka dilengkapi senjata api. Pengamanan itu juga melibatkan instansi lainya, termasuk TNI.

Pengamanan itu dilakukan untuk mencegah kelompok-kelompok yang ingin melakukan terorisme maupun kekacauan selama perayaan Natal. Polisi juga akan bertindak tegas sesuai standar operasional prosedur (SOP) kepolisian.

Jika dianggap berbahaya, polisi tidak segan melumpuhkan pelaku dengan tembakan senjata api. Mereka setiap petugas di posko itu antara 20 sampai 30 personel. Selama ini, kata dia, pengamanan perayaan Natal tahun-tahun sebelumnya di Kabupaten Lebak relatif aman dan nyaman.

Namun demikian, pihaknya tetap mewaspadai aksi jaringan terorisme karena cukup membahayakan terhadap jemaat gereja yang merayakan Natal. Selain itu, guna meningkatkan keamanan personel di lapangan, perlu diterapkan buddy system dengan peningkatan kewaspadaan terhadap personel. "Kami mengoptimalkan pengamanan itu agar para jemaat Kristiani bisa merayakan Natal dengan aman dan kondusif," katanya.

Pendeta Gereja Bethelm Indonesia (GBI) Rangkasbitung Rubiyanto mengatakan pihaknya cukup terbuka adanya pengamanan ketat yang dilakukan kepolisian setempat untuk perayaan Natal. Namun demikian, pihaknya menjamin masyarakat Lebak sangat kondusif dan menghormati antarpemeluk agama juga toleransi berjalan dengan baik. "Kami tentu mengapresiasi kepolisian untuk memberikan rasa aman terhadap umat Kristiani yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement