REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Tim Kampanye Nasional (TKN) pemenangan pasangan calon nomor urut 01 angkat bicara terkait bergabungnya Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) ke Partai Golkar. TKN menilai, keberadaan TGB akan semakin merapatkan barisan koalisi untuk memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Artinya kerja sama antara PDIP, Golkar, PKB, NasDem, PPP, Hanura, PKPI, Perindo dan PSI itukan kerja sama yang mendukung kepemimpinan pak Jokowi, sehingga kalau masing-masing partai semakin kuat itu semakin bagus," kata Sekretsris TKN Hasto Kristiyanto di Serang, Banten pada Jumat (21/12).
Hal serupa juga dikatakan pengamat politik Universitas Al Azhar Jakarta Ujang Komarudin. Menurutnya, keberadaan TGB dalam koalisi partai pengusung berpotensi menggerek perolehan suara pasangan nomor urut 01, paling tidak di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dikatakan Ujang, TGB akan menjadi senjata Jokowi mengingat mantan gubernur NTB itu adalah tokoh disegani dan merupakan tokoh Nahdlatul Wathon (NW) ormas terbesar di daerah itu. Dia melanjutkan, sebabnya langkah politik TGB sudah tentu akan diikuti oleh para pengikutnya.
Jokowi diketahui mengalami kekalahan suara di NTB pada pemilu 2014 lalu saat berpasangan dengan Jusuf Kalla. Calon presiden pejawat itu memperoleh 27,55 persen suara di NTB. Angka itu tertinggal jauh dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang mendulang 72,45 persen dari total suara sah sebanyak 2.545.416
Ujang mengatakan, keberadaan TGB membuka peluang untuk membalikan suara di NTB. Meski demikian, dia mengatakan, kemenangan itu bergantung pada pergerakan TGB dan TKN di lapangan nanti.
Ujang mengatakan, kemenangan harus diusahakan dan diraih jika ingin memenangkan Jokowi di 2019. Dia mengatakan, kehadiran TGB di TKN akan percuma jika dirinya tidak turun kampanye menyapa masyarakat NTB untuk memilih Jokowi-Ma'ruf.
"Ketokohan seseorang harus dipadukan dengan kerja keras kampanye untuk menyapa rakyat, maka hasilnya akan kelihatan," katanya.