Jumat 21 Dec 2018 13:57 WIB

Pengamat Soal TGB: Demokrat Rugi, Golkar Diuntungkan

TGB telah resmi bergabung dengan Partai Golkar.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menghadiri silaturahmi Keluarga Besar Partai Golkar, di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Kamis malam, (20/12).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menghadiri silaturahmi Keluarga Besar Partai Golkar, di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Selatan, Kamis malam, (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pengamat politik Universitas Al Azhar Jakarta, Ujang Komarudin menilai, kepindahan Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) ke Golkar adalah langkah rasional. Menurutnya, langkah itu akan memberikan keuntungan baik bagi Golkar dan TGB sendiri.

"Tentu Demokrat rugi tapi ini pilihan yang rasional jika TGB masuk Golkar karena di sana tidak ada tokoh yang dominan," kata Ujang Komarudin melalui pesan singkat kepada Republika di Lebak, Jumat (21/12).

Ujang mengungkapkan, semua elite Golkar memiliki sosok ketokohan yang rata-rata hampir sama. Dia melanjutkan, datangnya TGB ke partai beringin itu akan membuat sosoknya sebagai tokoh yang menonjol di dalam tubuh kendaraan politik tersebut.

Lebih jauh, Ujang mengatakan, kedatangan mantan gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu Golkar akan menjadi amunisi baru bagi Airlangga Hartanto dan rekan-rekan dalam menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Dia mengatakan, kehadiran TGB akan menjadi pendongkrak suara Golkar di NTB.

Seperti diketahui, TGB mengaku sudah cukup lama berkomunikasi dengan Partai Golkar sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung. TGB menilai Partai Golkar sebagai partai tengah yang kokoh, juga dengan nilai teknokrasinya. Menurutnya, sikap pertengahan itu diperlukan saat ini maupun masa depan.

Ujang mengungkapkan, bergabungnya TGB tidak hanya berdampak positif bagi internal partai Golkar. Namun, dia melanjutkan, kehadiran TGB juga akan menjadi senjata bagi kubu Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk memutarbalikan perolehan suara di NTB.

"Untuk manaikan suara Golkar di Provinsi NTB dan juga untuk menyumbang suara bagi koalisi Jokowi-Ma'ruf," katanya.

TGB mengaku sudah cukup lama berkomunikasi dengan Partai Golkar. Sebelum akhirnya, ia memutuskan bergabung dengan Partai Golkar.

"Tentu komunikasi memang sudah cukup lama dengan Partai Golkar, saya alhamdulilah bersyukur dan terimakasih atas keberterimaan (Partai Golkar)," ujar TGB usai menghadiri silaturahim Partai Golkar di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (20/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement