REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) Cabang Bandar Lampung sejak Januari hingga 13 Desember 2018 telah memproses 23.089 klaim dengan nilai Rp 215,6 miliar lebih. Selain Cabang Bandarlampung, proses klaim itu berasal dari sejumlah kantor cabang pembantu BPJS Ketenagakerjaan seperti KCP Kalianda, Pringsewu, dan Metro.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandarlampung, Hery Subroto di Bandar Lampung, Kamis (20/12), menyebutkan nilai klaim peserta BPJS Ketenagakerjaan yang telah dibayarkan senilai Rp 215 miliar lebih. Itu untuk program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Pensiun.
Rinciannya pembayaran di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bandar Lampung senilai Rp 168,9 miliar dengan total 16.835 klaim. Kemudian, KCP Kalianda sebesar Rp 10,3 miliar dengan 1.797 klaim, KCP Metro jumlah 2.802 klaim senilai Rp 25 miliar lebih, KCP Pringsewu senilai Rp 11,2 miliar dengan 1.655 klaim. Ia menjelaskan bahwa potensi tenaga kerja di Lampung mencapai dua juta jiwa pekerja formal dan informal.
"Namun pekerja yang mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan hanya mencapai kurang 170.700 orang dari 4.810 badan usaha atau pemberi kerja," katanya.
Karena itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisi bagi potensi tenaga kerja di Lampung tersebut untuk ikut program BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan menurutnya akan mengajak pekerja formal yang masih honor di pemerintah daerah untuk masuk BPJS Ketenagakerjaan, termasuk perangkat desa, notaris, organisasi kemasyarakatan seperti Muhammadiyah dan NU.
"Kami akan menjalin kerja sama dengan organisasi kemasyarakatan dan pemerintah daerah, seperti yang telah dilakukan di tingkat pusat dengan Nahdlatul Ulama terkait program BPJS Ketenagakerjaan," tambahnyanya.