REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Petugas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya mulai meneliti tanah di bagian Jalan Raya Gubeng yang amblas. Pada Kamis (20/12), petugas terlihat menggali tanah seluas sekitar satu meter dengan kedalaman dua meter di area berjarak sekitar 10 meter dari tempat jalan amblas.
"Kami dapat perintah menggali, untuk selanjutnya dilakukan pengujian tanah dan membandingkan antara keadaan tanah yang sudah ambles dan belum," kata seorang petugas dinas yang tak ingin namanya disebut. Petugas melakukan pekerjaan penggalian menggunakan alat penggali dan bor di area yang beraspal.
Sebelumnya empat tim Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga melakukan penyelidikan di lokasi tanah ambles Jalan Raya Gubeng Surabaya. Pejabat Fungsional Balai Konstruksi Surabaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tri Indianto menduga tanah di bagian jalan itu ambles karena pengembang mengabaikan keamanan konstruksi saat membangun.
Sementara Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Luki Hernawan mengatakan berdasarkan hasil gelar perkara dan hasil olah tempat kejadian perkara polisi menyimpulkan bagian Jalan Raya Gubeng ambles karena kesalahan teknis dalam proyek perluasan Rumah Sakit Siloam.
"Tim menilai kesalahan teknis akibat pembangunan Rumah Sakit Siloam. Yang mana, membangun tiga lantai ke bawah (basement). Kami juga mendapat laporan, rencananya akan membangun mal dari 11 lantai dan tambahan 26 lantai," kata Luki Hernawan.
Berdasarkan informasi tambahan tersebut, kepolisian akan mendalami perkara serta memeriksa kontraktor dan pengurusan perizinan proyek.