Kamis 20 Dec 2018 14:06 WIB

PBNU Dorong Pemerintah Ambil Langkah Terkait Muslim Uighur

Tindakan diskriminatif harus dihapuskan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Muhammad Hafil
Muslim Uighur
Foto: ABC News
Muslim Uighur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan sikap pemerintah Cina yang masih melakukan diskriminasi terhadap kelompok minoritas muslim Uighur. Melalui pemerintah Indonesia dan organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) internasional, PBNU berharap ada desakan dari PBB untuk menyelidiki akar persoalan diskriminasi atas nama SARA.

"Maka PBNU sangat menyesalkan kejadian tersebut. Tindakan diskriminatif harus dilawan dan dihapuskan, apalagi menyangkut persoalan ras," ujar Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini dalam keterangan pers PBNU, Kamis (20/12).

Kedua, lanjut dia, PBNU mengecam segala bentuk dan tindak kekerasan, termasuk di dalamnya adalah perilaku menyerang pihak-pihak yang dianggap berbeda. "PBNU akan mendorong pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah diplomatis dan ikut andil dalam upaya menciptakan perdamaian di Xianjing," katanya.

Upaya ini penting dilakukan sebagai bagian dari tanggungjawab Internasional yakni turut berperan dalam usaha menciptakan perdamaian dan keamanan dunia. Keempat, PBNU Mengajak Kepada Masyarakat Internasional untuk bersama-sama menggalang bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Xinjiang.

Baca juga: Ini Jawaban Cina Soal Keprihatinan RI ke Muslim Uighur

Baca juga: Kelakar Rasulullah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement