REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal dari Singapura, MPV Everest, telah tiba di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (19/12) malam. Rencananya, kapal tersebut mulai beroperasi melakukan pencarian cockpit voice recorder (CVR) pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, hari ini hingga 10 hari ke depan.
"Tadi malam kapal MV Everest telah datang di Tanjung Priok dan tadi malam juga langsung bergerak ke lokasi di Tanjung Karawang," jelas Wakil Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Haryo Satmiko, di kantor KNKT, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (20/12).
Haryo menambahkan, sejak pagi tadi, ia memonitor kapal MV Everest telah berada di lokasi pencarian. Menurutnya, tugas utama kapal tersebut adalah untuk mencari CVR pesawat Lion Air PK-LQP yang hingga saat ini belum ditemukan. Namun, ia tak menutup kemungkinan kapal tersebut juga akan melakukan pengangkatan badan pesawat ataupun korban jika ditemukan dalam proses pencarian itu.
"Apabila ada hal-hal lain, termasuk korban dan juga body pesawat besarnya ketemu, itu juga menjadi pekerjaan bagi tim untuk mengangkatnya," tutur dia.
Ia menyebutkan, kapal yang didatangkan dari Singapura itu akan beroperasi mulai hari ini, Kamis (20/12), hingga 10 hari ke depan. Pencarian CVR akan dilakukan setiap harinya 24 jam nonsetop hingga Ahad (30/12).
"Apabila dalam 10 hari nanti belum ketemu, kami akan melakukan evaluasi kembali. Operasi ini diteruskan atau tidak, hasil evaluasi nanti yang akan menentukan," jelasnya.
Sebelumnya, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang terjatuh di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat pada 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat berigistrasi PK-LQP tersebut mengangkut 182 orang penumpang dan tujuh awak penerbang.