REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berharap jalan Tol Trans Jawa yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dapat mendorong efisiensi sistem logistik nasional. Kehadiran jalan tol Trans Jawa ini ditargetkan bisa mengurangi beban kepadatan lalu lintas di jalan arteri.
"Mudah-mudahan jalan tol ini memberikan manfaat yang banyak terutama untuk efisiensi sistem distribusi dan logistik nasional," tutur Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/12). "Beberapa waktu yang lalu teman-teman dari BUMN telah bekerja keras untuk bisa benar-benar jalan tol itu tersambung dan dua kali Menteri BUMN Rini Soemarno sudah mencoba jalan tol ini dari Surabaya sampai Jakarta," kata Imam dalam pidato sambutannya saat akan melepas rombongan Ekspedisi Tol Trans Jawa.
Ekspedisi Tol Trans Jawa juga dihadiri oleh sekretaris Kementerian BUMN, direktur utama Pertamina, direktur utama BNI, direktur utama Mandiri, direktur utama BTN, direktur utama Telkomsel, direktur utama Jasa Marga, direktur utama Waskita dan para pimpinan lainnya. Ekspedisi Tol Trans Jawa yang digelar oleh Kementerian BUMN ini merupakan bagian dari rangkaian acara peresmian Tol Trans Jawa oleh Presiden Republik Indonesia.
Jalan tol Trans Jawa siap diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis ini, dan akan dibuka untuk masyarakat umum mulai besok Jumat, 21 Desember 2018. "Mungkin besok pagi (Tol Trans Jawa) sudah dibuka untuk umum," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno kepada para awak media menjelang pelepasan rombongan Ekspedisi.
Menurut data dari Jasa Marga, total panjang dari tujuh ruas tol Trans Jawa tersebut sekitar 199,55 kilometer. Jalan Tol Trans Jawa tersebut menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dan memiliki total panjang keseluruhan sekitar 760 Kilometer.