Rabu 19 Dec 2018 20:20 WIB

Bandara Banyuwangi Resmi Layani Rute Internasional

Bandara membuka penerbangan langsung Kuala Lumpur - Banyuwangi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Bandara Banyuwangi resmi melayani rute internasional sejak pertama beroperasi pada 2011, Rabu (19/12).
Foto: dok. Istimewa
Bandara Banyuwangi resmi melayani rute internasional sejak pertama beroperasi pada 2011, Rabu (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Bandara Banyuwangi resmi melayani rute internasional sejak pertama beroperasi pada 2011. Bandara berkonsep arsitektur hijau pertama di Indonesia tersebut membuka penerbangan langsung rute Kuala Lumpur-Banyuwangi yang dilayani maskapai nasional Citilink.

Dari Banyuwangi, para penumpang dilayani dengan nomor penerbangan QG 514. Penerbangan ini dilakukan pukul 08.20 WIB dan diperkirakan tiba sekitar 12.10 waktu setempat. Sementara dari Malaysia, nomor penerbangannya QG 515 ini akan berangkat pukul 13.20. Kemudian ijadwalkan tiba di Banyuwangi pukul 15.10 WIB.

Pesawat berjenis Airbus A-320 ini dilaporkan berkapasitas 180 penumpang. Frekuensi penerbangan sendiri sebanyak tiga kali sepekan, yakni Rabu, Jumat, dan Ahad.

Dengan adanya rute terbaru ini, Bupati Azwar Anas berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah banyak mendukung pengembangan bandara-bandara di daerah. "Terima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang terus mendukung Bandara Banyuwangi, juga kepada pihak Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, Angkasa Pura II, yang semua bersinergi dengan cepat sehingga bisa mewujudkan penerbangan internasional ini. Dan yang paling penting, terima kasih dan mohon doa kepada semua warga Banyuwangi," kata Anas melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Rabu (19/12).

Menurut Anas, rute ini akan semakin meningkatkan aksesibilitas menuju Banyuwangi. Dengan demikian bisa mendorong berbagai sektor ekonomi tumbuh, yang ujungnya berkontribusi pada kesejahteraan warga.

"Pembukaan rute ini pasti akan membawa dampak ekonomi yang besar bagi daerah. Pengembangan bandara ini akan menjadi penggerak ekonomi daerah. Ini sesuai dengan komitmen Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dalam memeratakan pembangunan, termasuk di daerah yang jauh dari pusat pertumbuhan nasional seperti Banyuwangi,” kata Anas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement