REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Manajemen Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya LIPI memutuskan untuk membuka kembali operasional Kebun Raya Bogor. Ini mempertimbangkan kondisi cuaca yang sudah lebih baik.
"Pelayanan kunjungan Kebun Raya Bogor kami putuskan dibuka kembali secara situasional," kata Staf Humas PKT Kebun Raya LIPI, Ayi Doni Darussalam, di Bogor, Selasa (18/12) malam.
Ia menjelaskan secara situasional yang dimaksudkan adalah, apabila cuara memburuk, maka kunjungan Kebun Raya Bogor akan ditutup kembali. Kemudian pengunjung diarahkan ke lokasi yang lebih aman.
Pengunjung Kebun Raya Bogor juga diarahkan untuk berkunjung ke lokasi-lokasi yang lebih aman, menghindari lokasi yang terdapat kerawanan pohon atau ranting yang patah.
Kunjungan ke Kebun Raya Bogor ditutup sementara terhitung sejak Ahad (16/12) pukul 14.00 WIB dikarenakan angin kencang yang melanda wilayah sekitar kebun raya. Penutupan berlangsung hingga Senin (17/12). Mulai Selasa ini, manajemen memutuskan untuk membuka lagi kunjungan, mengingat musim libur sekolah, menjelang Natal dan tahun baru, pengunjung Kebun Raya Bogor meningkat.
Pada Ahad (16/12), pengunjung Kebun Raya Bogor mencapai 4.455 orang. Lalu pada Senin (17/12) walau sudah ditutup pengunjung tetap datang ke Kebun Raya berjumlah 448 orang.
"Pengunjung yang datang adalah yang sudah memesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya, kebanyakan adalah kunjungan dari sekolah-sekolah," katanya.
Pengunjung yang datang ini diarahkan hanya mengunjungi kebun raya di area aman, dan Museum Zoologi. Untuk wilayah yang rawan pohon tumbang, sementara dilarang untuk dikunjungi.
Hingga besok, jika cuaca cerah, Kebun Raya Bogor kembali dibuka untuk pengunjung, sehingga warga dapat mengisi liburan sekolah bersama keluarga.
Semetara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra mengatakan, angin yang terjadi selama dua hari yang lalu karena ada efek Siklon Tropis Kenanga.
"Tapi sekarang sudah kembali normal musim hujan, angin yang bertiup dari barat (muson barat) yang membawa banyak uap air," katanya.
Ia menambahkan, potensi angin kencang masih terjadi selama musim hujan ini, sampai Maret 2019. Kecepatan angin diperkirakan bisa sampai 50 km per jam atau normalnya 30 km per jam. Kalau angin puting beliung bisa mencapai 90 km per jam.
"Imbauan kepada warga untuk waspada dan hati-hati selama musim hujan, selalu mengikuti info dari BMKG," kata Hadi.