REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berusaha menjaga dan akan mengakomodir pemilih dari kalangan muslim, muda, dan pemilih perempuan. Hal itu bertujuan agar target suara di atas 29 persen pada Pemilu 2019 dapat tercapai.
"Kalau kita mau dapat suara pemilu lebih tinggi dari 29 persen, jaga pemilih muslim, pemilih muda, pemilih perempuan. Kita harus lebih ramah, kantor kita jadi rumah rakyat dan pusat kebudayaan," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Selasa (18/12).
Hasto mengingatkan, pentingnya sebuah partai untuk terus melakukan perbaikan watak politik guna membangun negeri. Dia melanjutkan, partai sejak dulu juga sudah membumikan nilai-nilai agama, nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dia melanjutkan, hal tersebut juga berlaku bagi calon anggota legislatif (caleg) PDIP yang wajib menyapa masyarakat.
Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Savic Ali memaparkan bagaimana hubungan erat antara NU dan PDIP. Dia menyebut tokoh NU Kiai Wahab Hasbullah, sangat dekat dengan Bung Karno. Lebih jauh, NU dan PDIP saat ini memiliki peran penting untuk meyakinkan masyarakat bahwa Pancasila sudah islami.
Menurut Savic, kader PDIP harus memenuhi ruang-ruang diskusi dan media sosial dengan pertarungan gagasan. Dia mengatakan, mereka harus mampu meyakinkan mayoritas muslim Indonesia bahwa Pancasila sudah nenuat nilai-nikai islami.
Aktivis muda PP Muhammadiyah Defy Indiyanto Budiarto mengatakan, PDIP juga harus bisa merangkul pemilih muda. Dia meminta partai untuk memberikan kesempatan pada caleg muda untuk lebih aktif tampil di masyarakat. Namun, dia mengingatkan, caleg muda itu tetap diwajibkan tampil lebih aktif dan menunjukkan kemampuan pada masyarakat.
Ikut menambahkan, ahli psikologi politik Dewi Haroen mengatakan dalam Pemilu 2019 menjadi ajang PDIP menunjukkan kader muda. Dia menilai para kader nuda berpotensi meningkatkan suara partai besutan Megawati Soekarnoputri itu di kalangan milenial.
"Kaderisasi sangat penting, dan PDI Perjuangan sudah melakukannya dengan benar," ucap Dewi.