Selasa 18 Dec 2018 10:00 WIB

Wiranto Tegaskan TNI-Polri Terus Bersinergi

Pengusutan kasus pembakaran Polsek Ciracas belum melibatkan TNI.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Petugas kepolisian memperbaiki kantor Polsek bekas perusakan dan pembakaran di Polsek Ciracas, di Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Foto: Antara/Reno Esnir
Petugas kepolisian memperbaiki kantor Polsek bekas perusakan dan pembakaran di Polsek Ciracas, di Jakarta, Kamis (13/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mengatakan, TNI dan Polri selalu bersatu. Karena itu, jika ada yang mengatakan kedua alat keamanan negara tersebut tidak bersatu, maka pihak tersebut Wiranto nilai ingin membuat negeri ini seakan tak aman.

"TNI dan Polri itu sudah menyatu kok. Saya katakan tadi yang terjadi (di Ciracas) kan hanya oknum. Untuk apa dimediasi lagi," kata Wiranto dalam konferensi pers yang dilakukan di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (17/12).

Ia mengatakan, komandan tertinggi di TNI dan Polri masing-masingnya sudah menyebut saling bersinergi. Jika ada oknum yang kemudian mengingkari itu, Wiranto menututkan, maka oknum tersebut harus ditindak sesuai peraturan dan hukum yang berlaku.

"Tapi yang pasti jangan sampai ada suatu pemahaman, suatu pengertian, yang terdeviasi seakan-akan antara Polri dan TNI itu tidak satu. Jangan. Tidak ada itu. Itu suara suara dari sana, dari orang yang ingin membuat negeri ini seakan-akan tidak aman," katanya.

Sebelumnya, Polsek Ciracas diamuk kalangan massa pada Selasa (11/12), diduga akibat aksi pengeroyokan dua anggota TNI oleh tukang parkir di pertokoan Arundina, Jakarta Timur. Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur sudah membentuk tim khusus memburu massa yang mengamuk di Polsek Ciracas, tim berasal dari Polri dan belum melibatkan TNI.

Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan institusinya masih dalam penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement