Senin 17 Dec 2018 11:21 WIB

Mensos Sebut PKH Efektif Atasi Kemiskinan

Kemensos menyebut per Maret mencapai angka terendah kemiskinan sebesar 9,82 persen

Jambore Program Keluarga Harapan 2018
Jambore Program Keluarga Harapan 2018

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tingkat kemiskinan di Indonesia selama kurun empat tahun terakhir mengalami penurunan dengan angka cukup signifikan. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu program yang berpengaruh terhadap penurunan angka kemiskinan.

"Indonesia telah berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit pada Maret 2018, sebesar 9,82 persen, yang merupakan pertama kali dan terendah dalam sejarah," ujar Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dihadapan 650 orang pelaksana PKH dari seluruh Indonesia, dalam siaran pers di Jakarta, Senin (17/12).

PKH merupakan program prioritas nasional yang terbukti mempunyai dampak langsung yang signifikan terhadap pengurangan kemiskinan dan kesenjangan, meningkatkan daya beli masyarakat yang kurang mampu. "PKH juga terbukti menjadi program bantuan sosial yang mendorong kreativitas keluarga dalam meningkatkan produktivitasnya dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam keluarga," kata Agus.

Menurut Agus, PKH akan lebih berhasil jika terintegrasi dengan bantuan sosial lainnya. "Karena itulah peran seluruh SDM PKH dalam mengupayakan komplementaritas dengan program-program lain menjadi penting dan strategis," tegas Agus 

Dia mengatakan, bantuan sosial PKH sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan dasar gizi, kesehatan dan pendidikan, serta meningkatkan daya beli KPM PKH dalam meningkatkan daya beli keluarga penerima manfaat (KPM). Untuk itu, Agus berharap agar seluruh sumber daya manusia (SDM) PKH dan pihak-pihak terkait harus tetap berusaha agar penyaluran bantuan sosial PKH dapat tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat kualitas dan tepat administrasi.

Selain itu, Agus menekankan pentingnya validasi data dalam rangka penetapan calon Keluarga Penerima Manfaat (KPM) apakah eligible atau noneligible. Agus juga menekankan pentingnya sosialisasi agar tidak ada miskomunikasi dengan masyarakat, khususnya dengan para KPM PKH. Bansos PKH juga dimaksudkan sebagai stimulan untuk perubahan perilaku masyarakat. "Kepada seluruh SDM PKH untuk lebih mengintensifkan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)," kata Agus.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat mengatakan, tujuan kegiatan Jambore PKH yang pertama melakukan sosialisasi arah kebijakan pemerintah Indonesia dalam upaya pengentasaan kemiskinan dan ketimpangan. Kedua, untuk menguatkan SDM PKH agar berperilaku santun, integritas, dan profesional dalam mengemban tugas, bekerja bersama rakyat dan tampil sebagai role model dalam pembangunan sosial di wilayah kerjanya masing-masing.

Tujuan yang ketiga, menurut Harry, adalah untuk menanamkan nilai-nilai kebinekaan pada SDM PKH agar memiliki keterampilan dalam komunikasi, mengorganisasi potensi masyarakat, dan membantu upaya penanganan pengaduan yang muncul di tengah masyarakat. "Jambore PKH yang diikuti 650 orang akan mendapat arahan dan berdialog langsung dengan Bapak Presiden RI di Istana Kepresidenan," papar Harry

Peserta terdiri 52 orang unsur Direktorat Jaminan Sosial Keluarga, tujuh orang koordinator regional, 62 orang Kkordinator wilayah, dan 529 orang koordinator kabupaten/lota dari seluruh Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement