Senin 17 Dec 2018 06:19 WIB

Ribuan Pohon di Bekasi Rawan Tumbang

Mayoritas pohon yang rawan tumbang adalah Pohon Waru

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Bilal Ramadhan
(Ilustrasi) Batang pohon yang tumbang akibat angin kencang, yang menjadi salah satu pertanda pancaroba atau peralihan musim.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
(Ilustrasi) Batang pohon yang tumbang akibat angin kencang, yang menjadi salah satu pertanda pancaroba atau peralihan musim.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Meningkatnya intensitas hujan disertai angin kencang di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, memicu kerawanan pohon tumbang yang telah berumur puluhan tahun. Dinas Tata Kota (Distako) Kota Bekasi menyatakan, setidaknya ada lebih dari lima ribu pohon yang rawan tumbang.

"Jumlahnya bisa lebih dari lima ribu. Usianya sudah lebih dari 20 tahun karena penanaman pohon serentak dahulu dilakukan tahun 1996," kata Pelaksana Tugas (Plt) Distako, Junaedi kepada Republika, Ahad (16/12).

Ia menjelaskan, tahun penanaman tersebut bertepatan dengan pembentukan Kotamadya Bekasi. Kini, pohon-pohon yang sudah memiliki tinggi antara 10-20 meter itu cukup membahayakan. Apalagi, saat angin kencang yang kerap melanda kawasan Kota Bekasi.

Junaedi mengklaim, sebanyak 20 personel tim ahli penebangan pohon dari Distako Bekasi sudah melakukan pemantauan secara rutin. Namun, penebangan pohon diutamakan bagi yang  mengganggu atau menghalangi rambu-rambu lalu lintas di ruas jalan protokol dan arteri.

"Tapi, sekarang tim sudah menyisir dan mendengar pengaduan warga yang barangkali kita perlu lakukan," jelas dia.

Hanya saja, lanjut dia, melihat personel tim yang terbatas, pihaknya tak bisa melakukan penebangan sekaligus dalam jumlah banyak. Oleh sebab itu, setiap pengaduan yang diterima dari warga perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu.

Jika kondisi pohon sudah cukup lebat dan tinggi sehingga menanggung beban berat, tim akan melakukan pemangkasan. Ia pun mengakui, ribuan pohon yang tersebar di Kota Bekasi sudah waktunya dilakukan peremajaan.

Hal itu dilakukan baik dengan cara pemangkasan batang-batang pohon yang tua maupun dengan penanaman ulang. Untuk diketahui, kurun waktu tiga pekan terakhir, setidaknya terdapat dua kejadian pohon tumbang menimpa kendaraan yang sedang melintas.

Pada 26 November lalu, sebuah pohon di tepi Jalan Pramuka, Kecamatan Bekasi Selatan menimpa mobil minibus. Selanjutnya, pada 13 Desember 2018, dua pohon tumbang di Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat dan Pondok Pekayon Indah, Kecamatan Bekasi Selatan.

Pohon-pohon yang tumbang tersebut semuanya diakibatkan oleh hujan deras disertai angin kencang selama lebih dari satu jam. Beruntung, dalam insiden pohon tumbang tersebut belum memakan korban.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat melaporkan, dalam dua hari ke depan, Senin (17/12) hingga Selasa (18/12), cuaca wilayah Kota Bekasi diperkirakan berawan. Adapun kecepatan angin diperkirakan mencapai sembilan kilometer per jam dengan arah beragam.

Wakil Ketua Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Karsono mengatakan, mayoritas pohon yang rawan tumbang adalah Pohon Waru. Di satu sisi, Pohon Waru banyak yang berada di tepi jalan protokol kawasan kota.

“Pohon yang sering tumbang itu biasanya memiliki diameter sekitar satu meter dengan tinggi lebih dari 20 meter. Mudah tumbang karena batang dan ranting pohon sudah sama-sama tua,” kata karsono.

Berdasarkan catatan BPBD Kota Bekasi, terdapat beberapa kawasan jalan protokol yang perlu diwaspadai warga ketika melintas. Kawasan itu diantaranya Jalan Ir H Djuanda, Jalan Mayor Madmuin Hasibuan, Jalan Kartini, Jalan Kemakmuran, Jalan Pekayon, dan Jalan Agus Salim.

Ia mengimbau agar seluruh masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon ketika hujan dan angin kencang. Berteduh yang paling aman yakni di gedung ataupun halte-halte bus yang tersedia di tepi jalan. Karsono menjelaskan, pihaknya sudah melapor kepada Distako untuk mulai merapikan pohon-pohon yang sudah tua.

Salah satu warga Bekasi, Indra (20 tahun) mengatakan, dinas-dinas terkait seharusnya melakukan pemantauan secara aktif tanpa menunggu aduan warga. Hal itu akan lebih cepat dan efektif dalam meminimalisir risiko pohon tumbang yang dapat membahayakan nyawa pengendara.

“Secepatnya dirapikan karena pohon tumbang itu tidak main-main,” kata Indra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement