Senin 17 Dec 2018 02:07 WIB

Ganjar Ajak Masyarakat Berani Luruskan Informasi yang Keliru

Meski kecil, fitnah tidak bisa dianggap sepele.

Rep: Bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
Ganjar Pranowo
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID,  UNGARAN -- Bangsa Indonesia harus belajar dari konflik di negara Suriah, yang hancur karena maraknya fitnah serta pertikaian antar sesama anak bangsa. Apalagi bangsa Indonesia tengah menghadapi ‘musuh besar’ yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Musuh tersebut adalah maraknya fitnah yang dilakukan melalui media sosial,” tegas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan orasi kebangsaan pada Apel Bela Negara ‘Merawat Kebhinekaan Untuk Keutuhan NKRI’ yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, di Gelanggang Olahraga (GOR) Wujil, Bergas, Kabupaten Semarang, Ahad (16/12).

Gubernur mengatakan, meski kecil, fitnah tidak bisa dianggap sepele. Di dunia internasional sudah terbukti, bahwa fitnah dapat menghancurkan sebuah negara. Ini dialami negara Suriah, yang hancur hanya karena dua sebab, yakni maraknya fitnah antar anak bangsa dan karena intervensi asing.

Fitnah merupakan hal yang mudah memprovokasi, sehingga membuat orang mudah tersulut emosi dan marah. “Akibatnya masyarakat antar suku, agama, ras, kelompok saling bertengkar dan saling menghancurkan akibat fitnah yang keji tersebut,” tegasnya.

Lalu bagaimana mengatasi hal ini? Menurut gubernur, orang- orang yang mengetahui informasi benar, jangan hanya diam dan melihat saja. Namun harus berani meluruskan informasi yang keliru.

“Gus Mus sendiri sudah melakukan hal itu. Sebagai seorang ulama yang memiliki ilmu pengetahuan luas, Gus Mus selalu aktif menggunakan media sosial untuk memberikan pengetahuan dan meluruskan informasi fitnah yang menyebar,” lanjutnya di hadapan peserta apel.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, gubernur juga mengajak semua peserta apel bela Negara untuk ikut meneladani pepatah, Gus Mus ‘Sing Waras Ojo Ngalah’. “Jadi ayo kita bersama melawan fitnah, hoaks dan semua bentuk yang dapat merongrong persatuan dan kesatuan anak bangsa,” tandas Ganjar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement