Ahad 16 Dec 2018 15:34 WIB

SBY Temui Warga di CFD Kota Pekanbaru

Kehadiran SBY disambut puluhan warga kota Pekanbaru yang ikut berolahraga

Atribut kampanye Partai Demokrat di Riau, Pekanbaru yang dirusak.
Foto: Twitter/@AgusYudhoyono
Atribut kampanye Partai Demokrat di Riau, Pekanbaru yang dirusak.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Ani Yudhoyono berolahraga pagi di area Car Free Day (CFD), Jl Sudirman Pekanbaru, Ahad, (16/12). Kehadiran SBY disambut puluhan warga kota Pekanbaru yang ikut berolahraga di kawasan CFD kota Pekanbaru.

Demokrat menilai sambutan warga Pekanbaru ini menunjukkan bukti cinta warga pada SBY, masih tinggi. Setelah sebelumnya, pada Sabtu (15/12) terjadi perusakan atribut PD di Pekanbaru oleh sekelompok orang. Namun masyarakat Bumi Melayu Lancang Kuning membuktikan kecintaannya kepada SBY dengan tumpah ruah memadati area CFD. Ini terlihat dengan yel-yel warga bersama SBY dan we love SBY bergema di area CFD.

"Kami datang kesini dengan maksud baik, mudah-mudahan kedatangan kami tidak mengganggu," sapa SBY. Warga yang berkerumun untuk bertemu SBY pun menjawab, "Tidak pak," sambut masyarakat.

Turut hadir juga Komandan KOGASMA Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan beberapa pengurus DPP PD di area CFD. Sebelumnya SBY yang menghadiri pelantikan pengurus DPC PD se-Provinsi Riau, Sabtu (15/12) pagi, kecewa dengan oknum yang merusak atribut Partai Demokrat di Kota Pekanbaru. SBY menyayangkan aksi perusakan bendera PD dan balihonya oleh sekelompok orang di Pekanbaru. Apalagi kedatangan SBY ke Pekanbaru bertepatan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo. Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan juga menampilkan gambar-gambar yang ditemukannya saat meninjau lokasi perusakan atribut PD di Pekanbaru.

"Kemaren waktu kita datang ke Pekanbaru, bendera PD dan baliho kita banyak. Tapi tadi pagi waktu saya kelapangan bersama Bapak SBY, banyak pengrusakan atribut kita yang dirobek, dibuang ke parit," kata Hinca.

Hinca meminta kader PD Riau untuk tidak anarkis, tidak menggunakan cara-cara yang tidak beradab, dan mendahulukan proses hukum. Menurutnya, ini pencemaran nilai-nilai demokrasi yang tidak pernah terjadi selama 10 tahun SBY menjadi Presiden RI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement