REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kepala Desa Cimanggu Harris Pribadi mengatakan dari hasil pemetaan oleh Kementerian Perhubungan bersama Dishub Provinsi Jawa Barat, pembangunan Bandara Sukabumi berdampak pada 100 kepala keluarga (KK). Menurutnya, Desa Cimanggu menjadi wilayah paling luas lahannya dijadikan bandara.
"Kami menerima informasi bahwa pembangunan bandara ini hanya di Kecamatan Cikembar yakni di Desa Cimanggur dan Cikembar. Warga yang terdampak pembangunan tersebut mencapai 100 KK," katanya di Sukabumi, Sabtu (15/12).
Menurutnya, sebagian besar lahan di Desa Cimanggu yang terkena proyek pembangunan bandara merupakan lahan-lahan perkebunan dan dipastikan tidak akan sulit melakukan pembebasan lahan. Pihaknya juga sudah mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya yang terkena dampak pembangunan perhubungan ini agar sewaktu-waktu lahannya dibeli oleh pemerintah untuk pembangunan itu agar mempersiapkannya dari sekarang.
"Meskipun pembebasan lahan itu baru dimulai pada 2019 dan berbarengan dengan pembangunan fisik, tetapi harus sejak dini disosialisasikan," katanya.
Lebih lanjut Harris mengatakan akan terus berkoordinasi dengan Dishub Kabupaten Sukabumi agar bisa mengetahui teknis pembebasan lahan hingga pembangunan agar selama pelaksanaan tidak ada hambatan.
"Kami yakini pembangunan ini pasti dilaksanakan dalam waktu dekat apalagi patok tanda pembangunan sudah dipasang Dishub Jabar dan Kemenhub belum lama ini," ujarnya.
Pihaknya mendukung pembangunan karena bisa mendongkrak perekonomian warga, apalagi nantinya juga akan terhubung dengan Tol Bocimi sehingga daerah ini akan lebih ramai pengunjung khususnya wisatawan baik mancanegara maupun domestik.