REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memprediksikan wisatawan yang akan mengunjungi Yogyakarta pada Libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 mencapai lebih dari 3,8 juta pengunjung. Untuk itu, berbagai persiapan pun telah dilakukan untuk membuat Yogyakarta tetap tertib dan nyaman.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta Yunianto Dwisutono mengatakan, saat ini wisatawan sudah mulai berdatangan ke Yogyakarta. Hal tersebut terlihat dari wisatawan yang sudah mulai memadati beberapa destinasi wisata.
"Seperti, mulai sekarang saja pengunjung Taman Pintar sudah mulai membeludak," kata Yunianto kepada Republika.co.id, Sabtu (15/12).
Berdasarkan informasi yang ia peroleh dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), reservasi kamar hotel, khusus untuk wilayah Yogyakarta sendiri sudah hampir penuh untuk Natal dan Tahun Baru nanti. Bahkan, saat ini telah mencapai 90 persen.
"Minggu depan saya yakin sudah 100 persen," kata Yunianto.
Untuk menciptakan kenyamaan bagi wisatawan, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan pihak lainnya yang terlibat. Baik dengan Dinas Perhubungan (Dishub), kepolisian maupun pelaku pariwisata seperti PHRI dan komunitas-komunitas kuliner, serta komunitas kesenian.
Nantinya, pengaturan lalu lintas akan dilakukan karena diyakini kawasan Yogyakarta akan diserbu oleh wisatawan. Terutama kawasan Malioboro.
Selain itu, penertiban pedagang kaki lima (PKL) juga akan dilakukan. "Supaya saat libur nanti, Yogya nyaman dan tertib, termasuk Malioboro, akan ada penertiban nanti untuk PKL," ujarnya.
Untuk menghadapi Libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Pemkot Yogyakarta mempersiapkan berbagai event untuk disuguhkan kepada wisatawan dan masyarakat Yogyakarta. Penyelenggaraan event ini akan di lakukan di dua tempat untuk memecah keramaian.
Yunianto mengatakan, Malioboro akan menjadi fokus untuk penyelenggaraan event menyambut Natal dan Tahun Baru ini. Sebab, Malioboro memang selalu menjadi destinasi pilihan bagi beberapa wisatawan untuk menghabiskan Libur Natal dan Tahun Baru.
"Dari Dinpar mempersiapkan beberapa event, memang fokus magnet itu di Malioboro," kata dia.
Yunianto mengatakan, untuk memecah agar wisatawan tidak menumpuk di Malioboro, terutama saat malam pergantian tahun baru, titik lokasi penyelenggaraan event ini dibagi menjadi dua tempat. Satunya di Jalan Ipda Tut Harsono, tepatnya di Balai Kota Yogyakarta.
Di Malioboro akan digelar pertunjukan seni gamelan tradisional khas Yogyakarta. Kegiatan seni gamelan ini digelar untuk mengisi tahun baru di Malioboro. "Nanti akan ditampilkan gamelan khas Yogya di sepanjang Jalan Malioboro di tahun baru, setelah natal selama lima hari," tambahnya.
Sementara, di Jalan Ipda Tut Harsono akan dibangun panggung kesenian, di mana akan diisi oleh generasi milenial. Kegiatan ini hanya digelar pada pergantian malam tahun baru.
"Ada panggung kesenian di sana dan diisi oleh anak-anak berprestasi di Yogya di malam pergantian tahun," ujarnya.
Dinas Pariwisata Yogyakarta pun telah berkoordinasi dengan pihak lainnya dalam rangka menciptakan Yogyakarta yang tertib dan nyaman bagi wisatawan. Baik dengan Dinas Perhubungan, kepolisian dan pelaku wisata lainnya.
"Akan ada pengaturan dan rekayasa lalu lintas oleh Dishub dan ada juga beberapa posko dari instansi terkait. Terlebih Kotabaru revitalisasinya hampir selesai dan minggu depan juga sudah 100 persen," katanya.