REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan bukti keberhasilan gerakan "One Kabupaten/Kota One Center Entrepreneurship" (OK OCE) yang dicanangkan Pemprov DKI Jakarta sejak tahun lalu. Menurutnya program OK OCE tidak lagi terdengar kabarnya.
"Ya terus terang di Jakarta ya. OK OCE coba dilihat, di mana yang berhasil di Jakarta? Coba dilihat saja," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat di Pusat Pasar Medan, Sabtu, dalam rangkaian kegiatan Safari Kebangsaan III di Sumatera Utara.
Sementara untuk UMKM dinilainya lebih baik dibina seiring dilakukan perbaikan pasar tradisional dan penciptaan pasar dengan memanfaatkan teknologi agar dapat diakses konsumen lebih luas. Dalam kesempatan tersebut, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut capres petahana Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan renovasi pasar tradisional sehingga dikelola secara modern, tanpa menggusur pedagang tradisional.
"Pak Jokowi paling tidak sudah membangun secara total lebih dari 5.000 pasar. Sekaligus sebagai komitmen untuk menegakkan ekonomi kerakyatan," ujar Hasto.
Ia yakin program elektronik warung gotong royong (e-warong) Kelompok Usaha Bersama dan Program Keluarga Harapan (Kube-PKH) jauh lebih baik dari program OK OCE. E-warong berupa ruangan kecil semacam kios atau warung biasa yang dilengkapi alat pembayaran nontunai dan untuk penyaluran bantuan dari Kementerian Sosial.
Sementara itu, sebelumnya calon wakil Presiden RI Sandiaga Salahuddin Uno berencana meluncurkan gerakan OK OCE ke tingkat nasional dengan penerapam di kota-kota lain. Sandiaga menyebut OK OCE selain di Jakarta, sudah ada di Semarang, Bandung dan Surabaya. Apabila hasilnya dirasa dibutuhkan juga di kota lain akan diluncurkan.