Sabtu 15 Dec 2018 10:47 WIB

Kepada Milenial, Prabowo Jelaskan Alasan Nyapres

Prabowo mengatakan alasannya maju dalam Pilpres 2019 bukan untuk berkuasa.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Prabowo Subianto
Foto: Republika
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto menemui ratusan anak muda seluruh Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Milenial Indonesia (GMI) di kediamannnya di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12). Ia pun kembali mengungkapkan alasannya dirinya memilih maju sebagai calon presiden di pilpres 2019.

"Yang diperjuangkan di 2019 adalah untuk merebut kembali kedaulatan bangsa Indonesia. Merebut kembali masa depan kalian, anak-anak kalian, dan cucu-cucu kalian," ujar Prabowo Subianto dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (15/12).

Ia pun menolak jika dikatakan alasan dirinya kembali maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019 adalah untuk berkuasa di Indonesia. Mantan komandan jenderal Kopasss tersebut mengaku hanya ingin membantu Indonesia menjadi negara yang berdaulat dalam segala hal. 

Ia menambahkan kontestasi pilpres saat ini bukan soal memperebutkan kekuasaan. Melainkan, upaya untuk mengembalikan kedaulatan bangsa di segala sektor. 

Bagi dia, saat ini kepentingan pribadinya sudah selesai. Tujuan utamanya menjadi Presiden ke-8 RI hanyalah agar ia dapat dijadikan alat bagi negara ini mencapai tujuan luhur yang sesuai dengan apa yang diamanahkan oleh para pendiri bangsa. 

"Saya di sini minta mandat bukan karena saya ingin berkuasa untuk Prabowo. Prabowo itu tidak penting. Prabowo sudah dapat rezeki dari Tuhan. Prabowo itu sekarang hanya ingin jadi alat. Saya ingin memperbaiki ini semua bersama kalian," jelasnya. 

Prabowo juga mempertanyakan sikap sejumlah pihak yang terkesan takut kehilangan kekuasaan. Padahal, menurutnya, jabatan dan kekuasaan sifatnya sementara. 

"Kenapa orang ganti presiden takut? Ganti pengemudi itu biasa. Kalau mau ganti pilot yang pilotnya itu harus handal, harus bisa mengemudikan pesawat dan selain handal harus punya karakter dan akhlak yang baik. Ini tanggung jawabnya besar," jelasnya. 

Selain itu, Prabowo juga mengingat pesan yang pernah ia terima dari ayahnya yang juga mantan menteri ekonomi Sumitro Djojohadikusumo. "Bapak saya pernah menjadi menteri, tetapi bapak saya selalu mengajari 'Jangan sekali-kali mencuri uang rakyat!’” ungkap ketua umum Partai Gerindra tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement