Sabtu 15 Dec 2018 10:03 WIB

Golkar Siapkan Sanksi Bagi Kader yang tak Menangkan Jokowi

Partai Golkar juga meminta caleg memaparkan pencapaian pemerintahan Presiden Jokowi.

Airlangga Hartarto
Foto: Republika/Wihdan
Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- DPP Partai Golkar akan menyiapkan sanksi bagi kader dan pengurus partai berlambang Beringin itu apabila tidak memenangkan pasangan calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019. Partai Golkar juga meminta caleg memaparkan pencapaian pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat pengukuhan Bappilu Partai Golkar Provinsi Riau dan Pelepasan Sekaligus Penugasan Caleg DPR RI, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau, di Kota Pekanbaru, Jumat malam. "Nanti akan kami catat itu (nama-namanya)," kata Airlangga.

Baca Juga

Dalam pidatonya, Airlangga meminta agar setiap kader di Riau untuk hadir menyambut Presiden Joko Widodo yang hadir pada pelantikan Tim Kampanye Daerah (TKD) Riau pasangan Jokowi-Ma'ruf di Hotel Prime Park, Pekanbaru pada Sabtu (15/12) siang. Setiap kader Golkar Riau wajib datang dan mengisi absen pada acara tersebut. Bagi yang tidak hadir, lanjutnya, maka sanksi akan dijatuhkan usai Pemilu.

"Besok wajib hadir, kalau gak hadir tak akan dapat posisi strategis setelah Pemilu," tegas Airlangga.

DPP Partai Golkar terlihat sangat serius untuk meminta kadernya di daerah untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf. Pada acara tersebut, Airlangga mempresentasikan bahan berisi pencapaian empat tahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bahan presentasi tersebut bahkan dicetak dan disebarkan untuk para undangan acara.

Ia meminta agar setiap caleg dalam kampanyenya juga memaparkan pencapaian pemerintahan Presiden Jokowi selama empat tahun terakhir, seperti pembangunan infrastruktur, keberhasilan menekan inflasi, menurunkan jumlah pengangguran dan penduduk miskin hingga untuk melawan kampanye negatif "serbuan" tenaga kerja China ke Indonesia. "Bantu melawan isu tenaga kerja asing asal China di Indonesia. Tenaga kerja China hanya sedikit, yang banyak turis," katanya.

Airlangga menyatakan agar setiap kader tidak melupakan bahwa Partai Golkar sudah memutuskan untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf karena capaian kinerjanya dalam pembangunan Indonesia selama empat tahun pemerintahan Presiden Jokowi sudah terbukti. "Bagi Partai Golkar sangat penting agar pembangunan ini terus dilanjutkan. Inilah adalah alasan kepada Golkar mendukung Pak Jokowi, karena capaian-capaiannya jelas," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement