Jumat 14 Dec 2018 23:34 WIB

Warga Lombok Merindukan Masjid

Warga beribadah di masjid darurat yang dari segi kapasitas dirasa belum cukup.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
PT Energi Mega Persada (EMP) meresmikan operasional Mushola Baburroyyan yang sebelumnya rusak akibat gemla di Dusun Boyotan Proyek, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (14/12).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
PT Energi Mega Persada (EMP) meresmikan operasional Mushola Baburroyyan yang sebelumnya rusak akibat gemla di Dusun Boyotan Proyek, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Masjid atau mushala merupakan peran sentral bagi masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Banyaknya jumlah masjid dengan ukuran besar dan menara menjulang menjadi salah satu alasan Lombok dijuluki dengan Pulau Seribu Masjid.

Musibah bencana yang melanda Lombok beberapa bulan lalu juga ikut merusak begitu banyak masjid dan mushala di Lombok. Ketiadaan masjid dan mushala amat dirasakan warga terdampak gempa. Hal ini juga dirasakan warga Dusun Boyotan Proyek, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Tempat yang kita sedang duduk ini dulunya masjid seluas 18x18 meter persegi, sekarang tinggal tersisa lantai dasar saja, puing-puingnya sudah kami bersihkan," ujar Tokoh pemuda Dusun Boyotan Proyek, Rusan Basri, saat acara peresmian bantuan 130 huntara dari PT Energi Mega Persada (EMP) di Dusun Boyotan Proyek, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Jumat (14/12).

Basri mengatakan, saat ini warga beribadah di masjid darurat yang dari segi kapasitas dirasa belum cukup mampu memenuhi kebutuhan jamaah yang ada.

"Jujur kami belum bisa mendirikan kembali masjid kami yang semula dan dengan kondisi masjid sekarang juga tidak cukup menampung jamaah," kata Basri.

Pada kesempatan ini, dia berharap, EMP yang bekerja sama dengan Yayasan Bakrie Amanah dan tim relawan dari Posko Jenggala dapat membantu pembangunan kembali masjid warga Dusun Boyotan Proyek.

Koordinator Posko Jenggala Andi Sahrandi langsung menjawab permintaan Basri. Kata Andi, impian warga Dusun Boyotan Proyek untuk kembali memiliki masjid harus segera diwujudkan. Dia mengajak warga kembali bergotong royong seperti saat mendirikan huntara.

"Saya jawab langsung, masjid ini harus jadi, dengan semangat goyong royong masjid ini akan kita bangun bulan Maret karena kalian sudah terbukti bisa saat bahu membahu membangun huntara," ujar Andi.

Hal serupa juga dikatakan VP Corporate Communications EMP Achmad Badrun. Achmad mengatakan, sebelumnya EMP telah membangun 130 huntara, mushala, dan fasilitas belajar di Dusun Dusun Boyotan Proyek. EMP, kata dia, juga akan berupaya untuk membangun kembali masjid warga yang rusak akibat gempa.

"InsyaAllah kita akan bantu masjid juga," kata Achmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement