Jumat 14 Dec 2018 15:16 WIB

Pemindahan Kantor BPN Dinilai Sebagai Perang Urat Saraf

Ada zonasi yang perlu diperhatikan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Muhammad Hafil
Pangi Syarwi Chaniago, Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting.
Foto: dok. Pribadi
Pangi Syarwi Chaniago, Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pemindahan kantor Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga ke Jawa Tengah (Jateng) merupakan strategi untuk menghilangkan anggapan bahwa Jateng adalah lumbung suara Partai PDIP.

"Pemindahan BPN ke Jateng disebut dengan perang urat syaraf, itu untuk membunuh mental lawan, membunuh karakter lawan," kata kata Pangi saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (14/12).

Pangi menyebutnya sebagai penetrasi atau ekspansi ke basis lawan. Menurutnya, tentu agak berbahaya jika konsentrasi terpusat pada penyerangan di 'kandang' lawan namun lengah untuk menjaga 'kandang' sendiri. "Pada prinsipnya, kalaupun kita melakukan ekspansi ke wilayah basis simpul lawan, tetapi jangan lupa juga, tapi akan menjadi blunder apabila justru kita lengah dan kebobolan pada basis kita sendiri, basis prioritas kita," kata dia.

Menurut Pangi, ada zonasi pertarungan yang perlu diperhatikan. Pertama, kata dia, pada zona pertarungan primer, wilayah padat penduduk seperti Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,  DKI Jakarta dan Banten menjadi prioritas bagi kedua pasangan calon.

"Karena di sana itu wilayah padat penduduk dan konsentrasi pemilihya jelas, dan basisnya jelas," kata dia.

Namun, di zona pertempuran sekunder, kata dia, target pada pertempuran yang terjadi pada zona ini adalah minimal untuk memperkecil selisih kekalahan jika untuk memenangkan dirasa tidak mungkin. "Seperti di Jawa Tengah, Prabowo sedang berusaha mengurangi gap selisihnya dengan Jokowi, nah itu namanya Zona pertempuran sekunder," tuturnya.

Sementara itu, pada zona pertempuran tersier adalah agar tidak lupa menjaga basis suara atau 'kandang' sendiri. Tentu dengan pindahnya markas BPN Prabowo-Sandiaga ke Jateng tentu akan membuat timses Jokowi-Ma'ruf semakin solid.

"Jadi memang sebetulnya plusnya bagi Jokowi ya tentu akan semakin solid tim mereka, tim grassroot-nya, partai pendukung Pak Jokowi dan juga relawan-relawan di bawah yang ada di Jateng akan semakin solid karena musuh sudah di depan," kata dia.

Sementara itu, Pangi mengatakan  yang berbahaya bagi BPN Prabowo-Sandi adalah lengah saat melakukan ekspansi sehingga 'kebobolan' di Jawa Barat. "Itu yang di khawatirkan, tapi itu kan bagian dari usaha, mengusik 'kandang banteng'," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement