Kamis 13 Dec 2018 15:15 WIB

Dua Terduga Teroris di Sleman Diduga Terkait JAD

Densus 88 sedang mendalami kelompok dua pelaku itu.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Anggota Densus 88 melakukan penjagaan, saat reka ulang penangkapan terduga teroris di Jalan Kaliurang, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (22/11/2018).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Anggota Densus 88 melakukan penjagaan, saat reka ulang penangkapan terduga teroris di Jalan Kaliurang, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (22/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak dua terduga teroris ditahan Polri sejak dilakukan penangkapan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Sleman, Yogyakarta, pada Selasa (11/12). Dua terduga teroris itu diduga terkait jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang disebut polisi kerap memotori aksi terorisme di Indonesia.

"Keterkaitannya ke situ (JAD)," Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/12).

Dua terduga teroris itu adalah B asal dari Balikpapan, Kalimantan Timur dan IA alias MI asal dari Indramayu, Jawa Barat. Keduanya ditangkap di sebuah tempat kontrakan RT06/RW18, Dusun Krapyak, Kelurahan Sidoarum, Godean, Sleman.

"Keduanya ini adalah satu jaringan dan memiliki keterkaitan tentang rencana aksi terorisme bom di Indramayu," ujar dia.

Saat ini kata Dedi, tim Densus 88 sedang mendalami kelompok dua pelaku itu terkait pergerakannya di Pulau Jawa. Terakhir diketahui, keduanya merencanakan aksi di Indramayu Jawa Barat. Itupun masih terus dalam pengembangan petugas.

"Masih didalamilah. Petugas akan berhati-hati juga untuk mengungkap jaringan ini," kata Dedi menegaskan.

Penangkapan ini, kata Dedi, juga sebagai bentuk mitigasi dan upaya pencegahan teror menjelang natal dan tahun baru yang dilakukan Densus 88 dan satgas Antiteror di polda-polda. Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan yakin kepada aparat keamanan bekerja maksimal untuk mengantisipasi setiap aksi teror. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement