Kamis 13 Dec 2018 00:58 WIB

KH Ma'ruf Doakan Ayah Wartawati Korban KM Multi Prima

KH Ma'ruf berdoa semoga Allah memberi kemudahan dalam pencarian sang ayah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Indira Rezkisari
KH Maruf Amin
Foto: Republika/ Wihdan
KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin berdoa untuk salah seorang wartawan, Ummi Hadyah Saleh, yang ayahnya menjadi korban dalam insiden tenggelamnya KM Multi Prima I di perairan Selat Bali, beberapa waktu lalu. Kiai Ma'ruf juga berdoa agar Allah memberikan pertolongan kepada enam orang WNI yang masih berstatus hilang dalam insiden tersebut.

Doa dipanjatkan saat jurnalis yang akrab disapa Umay tersebut bertemu dengan Kiai Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Rabu (12/12). "Yang tenggelam di Selat Bali menggunakan KM Multi Prima, sampai hari ini belum diketemukan. Mudah-mudahan, keinginan, cita-citanya, hajatnya, dikabulkan Allah SWT dan diselamatkan," ujar Kiai Maruf sembari membaca surat Al Fatihah.

Ayah Umay, M Pande Saleh merupakan juru mesin di kapal nahas yang tenggelam itu. Sampai saat ini masih belum diketahui keberdaannya. Karena itu, Kiai Ma'ruf berdoa agar pencarian ayah Umay dimudahkan oleh Allah. "Mudah-mudahan Allah memudahkan pencariannya," ucapnya.

Kiai Ma'ruf juga meminta kepada Basarnas agar terap berusaha secara maksimal dalam melakukan pencariam kepada seluruh korban yang masih hilang. Kiai Ma'ruf pun berharap seluruh korban insiden tenggelamnya kapal tersebut masih dalam keadaan hidup.

"Mari kita aminkan. Ini harapan kita semua. Doa kita semua, semoga Ananda Umay, keluarganya, dan kita semua juga, memperoleh pertolongan Allah SWT," kata Kiai Ma'ruf.

Puluhan wartawan yang menyaksikan hal itu juga ikut larut dalam doa, termasuk Umay. Wartawati Suara.com itu tampak khusyuk berdoa dan matanya terlihat sembab larut dalam kesedihan. Umay pun bersalaman dengan Kiai Ma'ruf.

Kapal kargo KM Multi Prima rute Surabaya menuju Waingapu tenggelam di sekitar Selat Bali atau tepatnya di perairan utara Sumbawa, NTB, pada 22 November 2018.

Dari 14 anak buah kapal (ABK) yang berada di kapal, delapan orang dilaporkan selamat, sedangkan enam lainnya belum ditemukan. Yang terakhir ditemukan adalah Riski Naibahas alias Naun (20), setelah enam hari terapung di laut tanpa makan dan minum.

Pemuda asal Desa Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang ini sempat dicakar seekor burung dan digigit ikan-ikan. Riski ditemukan kapal berbendera Spanyol JPO Virgo di perairan laut Sumbawa, Rabu (28/11) pukul 14.00. Setelah itu, dia dievakuasi KM Senja Persada ke Pelabuhan Kali Mas, Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement