REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Delapan orang menderita luka-luka akibat kericuhan yang terjadi saat pertandingan babak 64 Piala Indonesia antara PS Tira melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY, Selasa (11/12) kemarin. Delapan korban pun telah dibawa ke rumah sakit terdekat.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Bantul, AKP Sulistiyaningsih mengatakan, korban hanya menderita luka ringan, Sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Ia menjelaskan, korban dibawa ke dua rumah sakit yang ada di Bantul. Dua korban dibawa ke Rumah Sakit Panembahan Senopati dan enam korban dibawa ke Rumah Sakit Nur Hidayah.
"Untuk korban karena hanya luka ringan, sehingga tidak opname," kata Sulistiyaningsih saat dikonfirmasi Republika, Rabu (12/12).
Rata-rata korban menderita luka lecet dan terkena pukulan. Bahkan, ada juga beberapa korban yang terjatuh, sehingga terinjak oleh penonton lain. Selain itu, juga ada beberapa penonton yang luka terkena gas air mata.
Walaupun begitu, tidak satupun dari pemain klub yang menderita luka akibat kejadian ini. Sebab, suporter PSIM Yogyakarta yang ricuh awalnya mengejar wasit dan pemain dari PS Tira, dapat dikendalikan oleh pihak keamanan.
"Di beberapa titik fasilitas stadion dirusak, ada rangka besi baliho panjang disekitar lapangan, dan suporter sempat mengejar wasit dan pemain PS Tira namun dapat dikendalikan pihak keamanan," katanya menambahkan.