Rabu 12 Dec 2018 19:20 WIB

Bupati Cianjur Kena OTT KPK, Pemerintahan Tetap Berjalan

Kondisi kantor Pemkab Cianjur terpantau sepi pascaOTT KPK pada Rabu pagi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Operasi Tangkap Tangan (OTT). (Republika/Mardiah)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Operasi Tangkap Tangan (OTT). (Republika/Mardiah)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Suasana kantor Pemerintahan Kabupaten Cianjur terpantau sepi, pascaoperasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) terhadap Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar dan sejumlah penjabat di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, Rabu (12/12) pagi. Kabag Humas Setda Kabupaten Cianjur, Gagan Rusganda memastikan roda pemerintahan Kabupaten Cianjur tetap berjalan, meski kepala daerahnya diamankan KPK.

Dari pantauan Republika.co.id, suasana kantor Pemkab Cianjur memang tidak seperti biasanya pascapenggeledahan KPK. Sekretaris Dinas Pendidikan Cianjur Asep Saepurohman mengatakan, pada pagi hari memang ada lima orang petugas yang datang, dengan membawa kunci ruangan kepala dinas dan ruang Kepala Bidang SMP.

"Tapi kami belum bisa pastikan apakah dari KPK atau bukan," ujarnya.

Menurut Asep, ia mendapatkan laporan tentang kedatangan lima orang tersebut dari stafnya di kantor. Ke lima orang tersebut datang cukup pagi yang terdiri atas satu orang perempuan dan empat orang laki-laki.

Asep menuturkan, pihaknya tidak mengetahui perihal ditangkapnya pejabat di lingkungan Disdik Cianjur. Termasuk dengan kasus apa yang menjeratnya. Namun kata Asep, keberadaan kepala dinas dan kabid SMP memang terlihat sejak Rabu pagi. Bahkan telepon genggamnya sulit dihubungi hingga Rabu sore.

Saat ini lanjut Asep, ia bersama dengan petugas yang lain masih melakukan koordinasi menyikapi adanya informasi penggeledahan oleh KPK. Selanjutnya bila ada perkembangan lebih lanjut maka akan terbuka disampaikan kepada masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Cianjur Tetap Berjalan

Sementara Kabag Humas Setda Kabupaten Cianjur, Gagan Rusganda mengaku telah mendapatkan informasi terkait penangkapan kepala daerah dan pejabat dinas pendidikan setempat. Gagan memastikan, hak tersebut tidak berpengaruh pada jalannya pemerintahan.

"Roda pemerintahan tetap berjalan seperti biasanya," ucapnya.

Menurut Gagan, pelayanan publik tidak akan terpengaruh dengan kasus hukum yang menjerat Bupati Cianjur. Ia menegaskan, pemerintah menjamin pelayanan tetap berjalan normal dan tidak terganggu dengan adanya OTT KPK.  Sehingga warga tidak perlu khawatir pelayanan berhenti dengan adanya kasus tersebut.

Gagan menuturkan, program pemerintah lainnya yang sudah masuk dalam perencanaan daerah pun akan juga tetap dilaksanakan seperti biasa. Terlebih saat ini informasi penangkapan bupati Cianjur dan pejabat Disdik Cianjur baru diperoleh dari media massa baik online maupun elektronik.

Lebih lanjut Gagan menerangkan, ia bertemu terakhir kalinya dengan Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar pada Rabu (12/12) pagi setelah salat subuh berjamaah di Masjid Agung Cianjur.  Ketika Rabu siang ia tidak mengetahui agenda bupati selanjutnya. Sementara pada sehari sebelumnya, Bupati menghadiri RUPS Bank BJB di Bandung. 

Sebelumnya dikabarkan Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar bersama beberapa pejabat dikabarkan terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK), Selasa (12/12). Diduga penangkapan tersebut terkait transaksi suap dana di bidang pendidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement