Rabu 12 Dec 2018 08:19 WIB

Emil Luncurkan Program OPOP di Ponpes Al Ittifaq

OPOP adalah program One Pesantren One Product.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan arahannya saat peresmian Jabar Saber Hoaks di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/12/2018).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan arahannya saat peresmian Jabar Saber Hoaks di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID,Emil Luncurkan Program OPOP di Ponpes Al Ittifaq

BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil meluncurkan Program One Pesantren One Product (OPOP), di Pondok Pesantren Al Ittifaq, Kampung Ciburial Desa Alam Endah, Rancabali Kabupaten Bandung, Rabu (12/12). Program ini merupakan salah satu program dari 17 program untuk mewujudkan Pesantren Juara.

Ridwan Kamil mengatakan, OPOP merupakan salah satu program 100 hari kerja dia dan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum. Konsepnya, tak jauh berbeda dengan program satu desa satu perusahaan yang ia janjikan saat kampanye.

"Intinya sama memberdayakan dalam lingkungan keumatan Islam khususnya bagaimana pesantren ini bisa berdaya tanpa harus mengandalkan donasi dari orang tua siswa atau pemerintah," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Rabu (12/12).

 

Emil menjelaskan, program OPOP ini bertujuan untuk mendorong pesantren di Jawa Barat lebih mandiri. Program ini, sebagai upaya untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk program ekonomi keumatan. Tujuan besarnya, program ini yakni untuk pengembangan ekonomi keumatan dapat mengikis angka gini rasio serta menekan aktivitas urbanisasi.

"Gabungan ini ujungnya adalah baik pesantren atau desa akan mengurangi gini rasio dan ketimpangan desa dan kota yang masih ada. Diharapkan gagasan ini akan berbuah pada peningkatan kesejahteraan desa, mengurangi migrasi dan ketimpangan," papar Emil.

Inspirasi program OPOP, Emil mengatakan, berasal dari Pesantren Nurul Iman di daerah Parung, Bogor. Dimana dengan mendirikan pabrik roti bisa membiayai para santrinya guna menuntut ilmu dengan gratis.

Sementara menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Dudi Sudrajat Abdurachim, program OPOP akan dilaksanakan mulai 2019. Bersamaan dengan //launching, akan dilakukan pameran produk unggulan pesantren. Di antaranya dari PP Al Ittifaq Kabupaten Bandung, PP Ar Risalah Cijantung IV Kabupaten Ciamis, PP Darussalam, Kabupaten Tasikmalaya, PP Darul Ilmi Kota Cirebon, PP Miftahul Ulum Kabupaten Bandung, PP Darul Hidayah Kota Bandung, PP Al Quran Cijantung  Kabupaten Ciamis, PP Al Amin Kabupaten Garut, PP Al Umanaa Kabupaten Sukabumi, PP Pangelaran 3 Kabupaten Subang.

Dudi mengatakan, tujuan program OPOP adalah membangun kemandirian pesantren melalui pemberdayaan ekonomi. Caranya,  dengan membantu pesantren memilih komoditas yang laku di pasar. "Pemerintah akan memberikan pelatihan yang butuhkan dan pendampingan dalam manajemen produksi, pemasaran dan keuangan,” katanya.

Oleh karena itu, Dudi menjelaskan, pihaknya akan melakukan seleksi pesantren yang dianggap memenuhi persyaratan untuk berpartisipasi dalam program ini. Yakni, pesantren yang memiliki visi dan niat untuk menjalankan usaha, memiliki SDM, memiliki lahan, ketersediaan bahan baku, potensi pasar dan lain-lain.

Pemprov Jabar, dia mengatakan, akan melakukan survei tentang produk-produk yang memiliki potensi pasar yang bagus. Kemudian ditawarkan kepada pasantren untuk diproduksi. Selain pelatihan dan pendamping, tidak menutup kemungkinan Pemdaprov Jabar akan memberikan bantuan tambahan modal dan pameran bagi produk-produk pesantren.

Terkait upaya mewujudkan Pesantren Juara, Emil memiliki 17 program, yakni:

1. Program One Pesantren One Product,

2. Pembentukan lembaga/badan pemberdayaan pesantran,

3. Membangun data base sistem informasi manajemen pesantren,

4. Perda pendidikan agama dan pendirian keagamaan,

5. Bantuan sarana dan prasarana untuk PP dan diniyah takmiliyah perda pendidikan agama dan pendirian keagamaan.

6. Bantuan operasional santri dan insentif kyai,

7. Pemberian beasiswa bagi santri dalam program studi S1, S2, S3,

8. Pendidikan kader ulama pimpinan pesantren,

9. Pendidikan Islam moderat dan wawasan kebangsaan,

10. Mengembangkan manajemen modern pesantren,

11. Strandarisasi kurikulum pesantren dan penyetaraan alumni pesantren,

12. Pembinaan dan pengembangan Qira-atul kutub.

13. Penguatan pesantren-pesantren Alquran,

14. Penelitian dna pengumpulan manuskrip karya-karya ulama,

15. Pesantren sehat, asri, ramah lingkungan,

16. Pengiriman santri berprestasi mengikuti pendidikan lanjutan di luar negeri 

17. Pesantren lansia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement