Rabu 12 Dec 2018 00:57 WIB

Warga Nule Akhirnya Bisa Nikmati Listrik di Malam Hari

Saat ini terdapat sekitar 2.500 desa yang masih gelap gulita atau 256.114 rumah.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Alat perangkap hama berupa lampu bertenaga surya digunakan di area persawahan lahan berpasir, Srigading, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (1/8).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Alat perangkap hama berupa lampu bertenaga surya digunakan di area persawahan lahan berpasir, Srigading, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Desa Nule, Timor Tengah Selatan setelah sekian lama akhirnya dapat merasakan listrik dan terangnya lampu di malam hari karena kehadiran Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) yang dibagikan pemerintah pada akhir tahun ini.

"Selama ini kami hanya melihat, belum menikmati penerangan lampu pelita. Syukur sekarang 50 KK sudah terpasang listrik," ungkap bahagia Oscar, Kepala Desa Nule saat perwakilan Kementerian ESDM melaksanakan kunjungan kerja pada Selasa (11/12).

Desa Nule  merupakan salah satu desa penerima LTSHE di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada tahun 2018. Ditargetkan pemasangan 52 unit LTSHE di Desa Nule selesai 100 persen pada pekan ini. Total pemasangan LTSHE untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2018 adalah sebanyak 4.284 unit yang tersebar di 9 kabupaten (52 Desa).

LTSHE adalah program yang diamanahkan kepada Kementerian ESDM  sebagai solusi penerangan dan energi listrik, yang difokuskan bagi perdesaan yang terisolir dan sulit dijangkau PLN. Sesuai data BPS, saat ini terdapat sekitar 2.500 desa yang masih gelap gulita atau 256.114 rumah. Terkait dengan data tersebut, target lokasi program LTSHE diprioritaskan untuk menerangi desa-desa belum berlistrik, utamanya desa yang masih gelap gulita.

"Pemanfaatan APBN harus dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama lapiran menengah ke bawah. Program LTSHE ini merupakan salah satu instrument untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat mendapatkan akses energi modern sebagai upaya mewujudkan energi berkeadilan," ujar Inspektur I Kementerian ESDM, M. Halim saat memimpin kunjungan kerja.

Warga Nule mengharapkan pemanfaatan LTSHE ini dapat dirasakan dalam waktu yang lama dan tidak dipungut biaya. "Sekian lama menantikan penerangan ini, tp jangan sampai dua - tiga tahun mendatang akan mendatang ada yang datang dan mengambil atau nanti dipungut biaya?" ungkap salah satu warga Desa Nule.

Pemerintah memastikan bahwa program LTSHE ini dibagikan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya. Selain itu, Kementerian ESDM masih memiliki program yang sama sehingga masyarakat yang belum menerima manfaat LTSHE dapat segera ikut merasakannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement