Senin 10 Dec 2018 22:14 WIB

Kota Malang Banjir Usai Diguyur Hujan

Ketinggiannya pun bervariasi dari 10 sampai 50 centimeter.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Salah satu jalan di Kota Malang yang tergenang air, Senin (10/12)
Foto: Istimewa
Salah satu jalan di Kota Malang yang tergenang air, Senin (10/12)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Hujan deras yang melanda Kota Malang dari Senin siang (10/12) hingga menjelang sore menyebabkan banjir di sejumlah ruas jalan. Ketinggiannya pun bervariasi dari 10 sampai 50 centimeter (cm).

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, sejumlah ruas harus tergenang air yang salah satunya di Jalan Gajayana, Kelurahan Ketawanggede. Kemudian di Jalan Borobudor sekitar Pasar Blimbing dam Jalan Sukarno Hatta (Suhat). Jalan Candi Telagawangi di Kelurahan Mojolangu juga mengalami hal serupa.

Pengendara motor, Cantika, mengaku, sempat mengalami kemacetan parah saat hendak pergi dari kawasan Jalan MT Haryono ke Blimbing. Lokasi yang melewati Jalan Suhat ini menyebabkan motor pribadinya tenggelam beberapa centimeter. "Macet parah meski sudah agak surut saat berangkat habis Maghrib tadi. Tadi juga ada yang longsor di kawasan itu," jelasnya, Senin (10/12).

Kemacetan juga dialami Cantika saat dia berkendara ke wilayah Malang Town Square (Matos) Senin sore (10/12). Berdasarkan pengamatannya, banjir terjadi di titik Jalan Sigura-Gura, Kota Malang, sore tadi.

Merespons hal tersebut, Wali Kota Sutiaji telah memerintahkan jajaran perangkat daerah untuk bergerak cepat dengan segenap potensi yang dimiliki. Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada segenap warga yang terdampak. Apalagi, ia mengklaim, faktor penyebab banjir ini telah menjadi agenda pemerintah untuk menanggulanginya.

"Ini pekerjaan rumah kita semua, karena dari langkah awal memetakan dan mendata titik kejadian, disebabkan oleh dampak tidak ditutupnya DAM air di UMM sehingga debit air sungai tidak menampung dan menggelontor ke bawah. Hal lain adalah sampah sampah yang mengganggu saluran air dan jumlahnya tidak main main. Saya telah perintahkan untuk tangani itu semua," ujar Sutiaji.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Pelaksana Harian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Hadi Priyanto, mengungkapkan, personel BPBD sudah turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan assesment terkait dengan bencana yang terjadi. Timnya juga telah mengevakuasi korban terdampak dan pemberian bantuan darurat yang diperlukan serta melakukan penyedotan daerah daerah yg tergenang. "Namun dikarenakan keterbatasan personel dan sarana prasarana maka dilakukan sebatas kemampuan secara maksimal," tegasnya.

Menurut Hadi, bencana yang terjadi di Kota Malang sesungguhnya menjadi tanggungjawab semua komponen. Masing-masing komponen perlu meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Hal yang pasti, dia menegaskan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya termasuk membantu menemukan anak yang hanyut di kawasan Gribig Gang I.

"Kita sudah koordinasi dengan OPD yang lain untuk penanganan ini seperti DPUPR, PERKIM, PMI, Dinkes, dan lain-lain. Sementara ini 90 persen personel dibantu relawan fokus di Gribig Gang I terkait anak hanyut dan lainnya di titik-titik banjir," jelas Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement