REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Truk tronton nopol B 9370 WYT yang terlibat kecelakaan di Desa Jatisawit Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (10/12), memuat beras cukup banyak. Beras tersebut diangkut dari Tegal dan hendak dikirim ke Pasar Induk Jakarta.
Truk itu dikemudikan Wasroni bin Darmin (35), warga Desa Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Kapolres Brebes AKBP Aris Supriyono melalui Kapolsek Bumiayu AKP Wawan Dwi Leksono menyebutkan, kecelakaan ini menyebabkan empat orang meninggal dan tujuh orang luka.
Mereka yang meninggal, terdiri dari Pranggono Seno (45) warga Desa Karangkedawung Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas, Siti Khalimah (32) warga Desa Cinanas Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes, Katam (56) warga Desa Tarabana Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes, dan Irfan Ardiyanto (23) warga Desa Jatisawit Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes.
Sedangkan korban luka yang berjumlah tujuh orang, menurut Kapolres, terdiri dari tiga orang luka berat dan empat orang luka ringan. ''Yang luka berat, sudah dirujuk ke RSU Margono Soekarjo, Purwokerto,'' jelasnya.
Ia juga menyebutkan, kecelakaan tersebut juga menyebabkan sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua mengalami kerusakan. Masing-masing terdiri dari 14 unit kendaraan roda empat, dan 18 kendaraan roda dua. ''Semuanya mengalami kerusakan setelah tertabrak truk yang kehilangan kendali,'' kata Kapolres.
Mengenai kronologi kejadian, diungkapkan, kecelakaan terjadi setelah truk tronton warna hijau yang dikendarai Wasroni mengalami rem blong sesuai melalui tanjakan di fly over Kretek di wilayah Paguyangan. ''Setelah melalui tanjakan fly over, truk terus melaju tanpa bisa dikendalikan,'' katanya.
Menurut pengakuan Wasroni yang kini dalam pengamanan kepolisian setempat, truk awalnya bisa memanjat fly over dengan gigi 2. Namun saat jalan menurun, dia mengaku rem tidak berfungsi. Bahkan saat dia hendak mengoper perseneling ke gigi yang lebih rendah, juga tidak bisa.
Dari puncak flyover hingga lokasi truk berhenti di RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu, jarak sebenarnya cukup jauh mencapai empat km. Selain itu, kondisi jalan juga terus menurun sehingga kecepatan kendaraan yang kehilangan fungsi rem, baru bisa berhenti setelah menabrak sejumlah kendaraan yang terparkir di depan RSU Muhammadiyah Siti Aminah.