Senin 10 Dec 2018 18:11 WIB

12 Mahasiswa Fisioterapi Unisa Ditugaskan ke Palu dan Sigi

Bukan berarti dalam masa transisi ini pekerjaan dalam membantu korban semakin ringan.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Para mahasiswa Prodi Fisioterapi Unisa Yogyakarta yang diberangkatkan ke Palu.
Foto: Dokumen.
Para mahasiswa Prodi Fisioterapi Unisa Yogyakarta yang diberangkatkan ke Palu.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 12 mahasiswa dari Program Studi Fisioterapi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta diberangkatkan ke Palu, Sulawesi Tengah, oleh Tim Unisa Peduli bekerja,sama dengan MDMC Muhammadiyah. Mereka bertugas di sana dalam rangka misi kemanusiaan selama sebulan yakni sampai 9 Januari 2019.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Unisa Yogyakarta, M Ali Imron, berpesan kepada 12 mahasiswanya agar dalam masa recovery di Palu mereka harus bisa memaksimalkan perannya dalam membantu para korban. Agar mereka mampu bangkit dan percaya diri lagi dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.

“Kami juga sudah menghubungi teman-teman dari Ikatan Fisioterapi di Palu, agar bisa membantu mahasiswa Unisa dalam bertugas,” kata Imron.

Para mahasiswa tersebut akan ditempatkan ke beberapa posko di Palu, Donggala, dan Sigi. Ketua MDMC Muhammadiyah Budi Setiawan mengatakan dalam masa transisi kondisi relatif tenang dibandingkan pada masa tanggap darurat.

Meskipun demikian bukan berarti dalam masa transisi ini pekerjaan dalam membantu korban semakin ringan. MDMC, kata Budi, berkomitmen sampai masa transisi habis (Februari 2019), akan tetap menjalankan tugasnya untuk membantu para korban yang ada di tenda pengungsian dengan segala keterbatasannya.

“Para warga terdampak sangat membutuhkan pendampingan. Memang persoalannya bukan hanya bersifat teknis medis atau di fisioterapis, akan tetapi persoalannya menjadi menyeluruh,” ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement