Senin 10 Dec 2018 17:54 WIB

Surabaya Raih Guangzhou Award Kategori Online Popular City

Dari hasil voting Surabaya menduduki peringkat pertama dengan perolehan 1.504.535.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini
Foto: Dok Pemkot Surabaya
Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mampu meraih penghargaan The Guangzhou International Award For Urban Innovation kategori online popular city. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah berpartisopasi dan memberikan dukungan bagi kota yang dipimpinnya, dalam penghargaan tingkat internasional tersebut.

“Penghargaan yang diperoleh tidak lepas dari dukungan seluruh masyarakat Indonesia yang melakukan vote untuk Kota Pahlawan. Saya ucapkan terima kasih,” kata Risma saat menggelar konferensi pers di ruang kerjanya, Senin (10/12).

Risma menjelaskan, dari hasil perolehan voting terakhir, Surabaya menduduki peringkat pertama dengan total perolehan 1.504.535 vote. Kemudian disusul Kota Yiwu (Cina) pada urutan kedua dengan total perolehan angka 1.487.512, dan urutan ketiga diraih Kota Santa Fe (Argentina) dengan perolehan suara sebanyak 863.151.

Kemenangan ini tidak lepas dari aksi ngevlog yang dilakukan Wali Kota Risma lewat akun Instagram @surabaya. Dalam vlognya, Ia mengajak warga Kota Surabaya dan masyarakat di Indonesia untuk berpartisipasi mendukung Kota Surabaya menjadi pemenang di ajang penghargaan dunia.

Risma menjelaskan, ada empat kategori yang dilombakan dan Surabaya masuk dalam kategori partisipasi masyarakat. Ia pun memaparkan partisipasi masyarakat 3R dalam upaya pengelolaan sampah untuk surabaya yang lebih baik.

“Jadi ada dua kali sesi penilaian dan moderator memberi masukan kepada saya bahwa sebaiknya Surabaya bisa mempresentasikan lebih dari 3R, tapi ya sudahlah,” ujarnya. 

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini pun mengingatkan agar tidak terlena dengan berbagai macam penghargaan yang diperoleh. Justru, Ia meminta untuk terus giat belajar. “Tujuan saya sejak awal bukan penghargaan, tapi mensejahterakan warga Surabaya dan  ke depan harus lebih bekerja keras lagi,” ujar Risma.

Dalam ajang tersebut, Surabaya merupakan satu-satunya wakil Indonesia. Di sana Surabaya bersaing dengan dua kota asal Cina, Santa Fe (Argentina), Sydney (Australia), Salvador (Brazil), Repentigny (Canada), Santa Ana (Costa Rica), Milan (Italia), Guadalajara (Mexico), Utrecht (Belanda), Kazan (Rusia), e-Thekwini (Afrika Selatan), Mezitli (Turkey) dan New York (Amerika Serikat).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement