Senin 10 Dec 2018 13:27 WIB

Gunung Merapi Diselimuti Kabut

Intensitas kegempaan pekan pertama Desember lebih tinggi dari minggu sebelumnya.

Gunung Merapi.
Foto: Antara.
Gunung Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta berdasarkan hasil pemantauan pada Senin pagi (10/12) menyebutkan cuaca berkabut menyelimuti Gunung Merapi yang hingga saat ini masih berstatus waspada. "Via PGM Ngepos visual Merapi berkabut dan gerimis, suhu udara 22,5 derajat celcius, kelembaban 75 persen RH, tekanan udara 944,4 hpa, angin tenang," tulis akun Twitter resmi BPPTKG yang dikutip di Yogyakarta, Senin.

Kepala Seksi Metode dan Teknologi BPPTKG Yogyakarta Kusdaryanto menyebutkan berdasarkan data pengamatan visual dan instrumental periode 30 November-6 Desember 2018 disimpulkan kubah lava di salah satu gunung teraktif di Indonesia itu saat ini dalam kondisi stabil dengan laju pertumbuhan yang masih relatif rendah. Volume kubah lava per 6 Desember 2018 sebesar 344 ribu meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata 2.200 meter kubik per hari dan relatif sama dari pekan sebelumnya.

BPPTKG Yogyakarta juga memantau aktivitas kegempaan Gunung Merapi dan mencatat 35 kali gempa hembusan (DG), empat kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 13 kali gempa fase banyak (MP), 228 kali gempa guguran (RF), 23 kali gempa low frekuensi (LF) dan 11 kali gempa tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada pekan pertama Desember lebih tinggi dari minggu sebelumnya.

Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada. Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan oleh BPPTKG, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

Masyarakat diimbau tetap beraktitivitas seperti biasa dan diperbolehkan menyaksikan aktivitas guguran lava dalam jarak aman, tiga kilometer dari puncak. Sebelumnya, pada 23 November 2018 Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar ke arah hulu kali Gendol. Menurut BPPTKG, jarak luncur guguran lava pijar tersebut maksimal 300 meter dengan intensitas guguran rendah dan potensi material yang kecil sehingga belum membahayakan penduduk.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement