REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Produksi gerabah dan keramik di Sentra Kerajinan Keramik Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menurun 50 persen akibat faktor cuaca yang sudah memasuki musim hujan. "Pada musim hujan ini produksi menurun," kata Fatah, seorang perajin Sentra Kerajinan Keramik di Kecamatan Plered, Purwakarta, Ahad (9/12).
Ia mengatakan, pada musim hujan seperti saat ini, proses pengeringan menjadi lebih lama sehingga berpengaruh terhadap menurunnya produksi. "Kalau dipersentasekan, penurunannya mencapai 50 persen dibandingkan normal," kata dia.
Dia mengatakan, penurunan produksi gerabah dan keramik tersebut sudah berlangsung sejak beberapa pekan terakhir saat wilayah Purwakarta mulai diguyur hujan. Biasanya, dalam sepekan dirinya bisa mengirimkan gerabah dan keramik sampai dua kendaraan bak terbuka. Kini maksimal pengiriman hanya satu bak terbuka dalam sepekan.
Perajin gerabah dan keramik di daerahnya masih tradisional, menggunakan sinar matahari untuk proses penjemuran. Normalnya, proses penjemuran selama dua sampai tiga hari.