REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua RW 11 Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Ipit Soeparno, mengatakan ribuan keping KTP-el yang ditemukan di daerahnya masih dalam kondisi utuh. Tidak tampak ada kerusakan fisik pada seluruh KTP-el yang ditemukan pada Sabtu (8/12) siang itu.
"Tidak ada satu pun KTP-el yang digunting ujungnya. Semua (diduga) asli. Masih utuh semua saat ditemukan," ujar Ipit ketika dihubungi Republika, Ahad (9/12).
Ipit bersama warga sekitar sudah memeriksa dan menghitung jumlah KTP-el yang ditemukan. Dari hitungan itu, tercatat ada 2.158 keping KTP-el.
Seluruh KTP-el tersebut ditemukan di area persawahan yang tidak jauh dari jalan raya. Tepatnya di Jl Karyabakti 6, RT 03/RW 11, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Kalau dari jalan, lokasi penemuan hanya sekitar 200 meter saja. Yang menemukan anak-anak di sini, usia sekitar 6 tahun- 7 tahun," jelas Ipit.
Seluruh KTP-el itu kini sudah diserahkan kepada Polsek Duren Sawit untuk diamankan. Dari semua KTP-el yang sempat diperiksa, diketahui jika memiliki alamat di Pondok Kopi.
Namun, kata Ipit, sampai saat ini belum ada satu pun warga atau pihak-pihak yang menginformasikan adanya kehilangan KTP-el. "Kalau warga di daerah saya, juga belum ada yang melaporkan kehilangan KTP-el," tukasnya.
Lebih lanjut Ipit menjelaskan kronologi penemuan ribuan KTP-el itu. Kejadiannya berawal ketika istri ketua RT di lingkungannya memberitahu adanya temuan KTP-el.
Menurut istri ketua RT, sejumlah KTP-el ditemukan oleh seorang anak kecil. "Sekitar pukul 11.00 WIB, Bu RT meminta melaporkan kepada saya dan meminta saya mengamankan. Sebab, mungkin saja KTP-el itu punya warga dan kemungkinan jatuh. Kalau bisa dikembalikan kami akan kembalikan," ungkapnya.
Belum sempat KTP-el dari istri ketua RT sampai di rumahnya, sejumlah anak-anak memberitahu Ipit bahwa ada banyak KTP-el ditemukan di area persawahan. "Anak-anak itu memberitahu sambil membawa beberapa KTP-el. Saya pikir kok banyak ternyata. Kemudian saya menuju ke lokasi penemuan yang ditunjukkan anak-anak itu," katanya.
Setibanya di sawah, Ipit melihat ternyata ada banyak sekali KTP-el yang sedang digunakan untuk bermain oleh anak-anak. Menurut pengakuan anak-anak, mereka tidak tahu kalau kepingan KTP-el itu adalah kartu identitas kependudukan.
"KTP-el itu sendiri ditemukan dalam karung, sekitar seperempat karung. Mereka mengira itu kartu ATM. Kemudian ditabur-taburkan. Digunakan untuk bermain," tuturnya.
Ipit kemudian meminta anak-anak itu mengumpulkan KTP-el tersebut. Menurutnya, jika tidak segera diamankan, akan rawan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Ipit lantas menghubungi Lurah Pondok Kopi. Namun, yang bersangkutan sendang tidak ada di rumah.
"Saya lalu menghubungi kepolisian. Sebab tidak ingin mengambil risiko. KTP-el itu sudah diamankan oleh kepolisian (Polsek Duren Sawit)," tambahnya.
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arief Fakhrulloh, mengatakan timnya sudah melakukan pendampingan kepada Dinas Dukcapil DKI Jakarta terkait temuan ini. Zudan sendiri belum mau berkomentar banyak soal kasus ini.
"Saya belum bisa memberikan keterangan. Kami juga belum mengontak Dinas Dukcapil DKI lagi. Namun , sejak kemarin tim dari Kemendagri sudah mendampingi Dinas Dukcapil DKI Jakarta sampai selesai," kata Zudan dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Ahad sore. Sementara itu, Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Dhani Sukma, belum memberikan jawaban saat dimintai konfirmasi.