Ahad 09 Dec 2018 15:05 WIB

Sumbar Siapkan Jurus Percepatan Wisata Halal

Sumbar masuk 4 besar wisata halal.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
WISATA BATU MALIN KUNDANG. Pengunjung bermain di sekitar Batu Malin Kundang, di Pantai Air Manis, Padang, Sumbar.
Foto: Antara
WISATA BATU MALIN KUNDANG. Pengunjung bermain di sekitar Batu Malin Kundang, di Pantai Air Manis, Padang, Sumbar.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat akan mengevaluasi pengembangan wisata halal yang selama ini menjadi salah satu unggulan daerah itu. Hal ini dilakukan karena Sumatra Barat hanya mampu duduk di peringkat keempat dalam penilaian Indonesia Muslim Travel Index (IMTI), di bawah Nusa Tenggara Barat, Aceh, dan DKI Jakarta.

Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit memandang, wisata halal di wilayah yang ia pimpin butuh percepatan agar bisa mengejar ketertinggalan dengan daerah lain.

"Kita terpaut satu dengan DKI sehingga kita masuk 4 besar. Kita akan evaluasi sehingga tahun depan masuk 3 besar lah. Posisi pertama barangkali Lombok tetap jadi yang pertama," ujar Nasrul, Ahad (9/12).

Alasan Sebenarnya Penumpang Pesawat Dilarang Bawa Cairan

Sejumlah jurus yang sedang disiapkan Pemprov Sumbar untuk menaikkan skor IMTI, di antaranya adalah memperbanyak restoran bersertifikasi halal, perbaikan fasilitas ibadah umat Muslim, hingga perbaikan infrastruktur jalan menuju objek wisata di Sumbar.

"Nuansa agama harus tinggi, katakanlah mushala di objek wisata, WC bersih, jalan dan infrastruktur menuju lokasi wisata juga harus cukup," ujar Nasrul.

Selain NTB, Aceh, DKI Jakarta, dan Sumbar, masih ada enam provinsi lain yang masuk 10 besar destinasi wisata halal di Indonesia yakni Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Penilaian IMTI sendiri mengacu pada Mastered-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) yang mencakup 4 hal: akses, komunikasi, lingkungan, dan pelayanan.

"Sumbar juga perlu meratakan destinasi yang disambangi turis asing. Turis asing selama ini masih terpusat di Mentawai saja," kata Nasrul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement