Ahad 09 Dec 2018 10:44 WIB

Golkar Yakin Raih 20 Persen Suara di Sumbar

Raihan 20 persen suara itu sama dengan target nasional.

Bendera Partai Golkar.
Foto: dok. Republika/Aditya Pradana Putra
Bendera Partai Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua DPD Partai Golkar Sumatra Barat Hendra Irwan Rahim menyatakan partai berlambang pohon beringin tersebut menargetkan mendapatkan 20 persen suara dalam pemilu legislatif 2019 di provinsi tersebut. DPD Partai Golkar Sumatra Barat yakin target ini cukup realistis.

"Kami yakin perolehan nanti lebih dari 20 persen," kata dia di Padang, Sabtu (8/12).

Menurut dia, cara meraih target itu dengan memaksimalkan peran calon anggota legislatif dan kader partai tersebut di tengah-tengah masyarakat. Para kader harus serius mengemban misi ini untuk memenangkan hati masyarakat sehingga menjatuhkan pilihan kepada caleg Partai Golkar.

"Kami berharap mesin partai terus bekerja untuk memenangkan hati masyarakat Sumbar," kata Irwan.

Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, target 20 persen untuk Sumatra Barat itu meliputi total kursi di DPR RI, DPRD Sumatera Barat dan DPRD kota dan kabupaten di provinsi itu. "Raihan 20 persen suara itu sama dengan target nasional, yaitu 110 kursi," kata dia saat melatik Badan Pengendalian dan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Sumbar di Padang, Kamis (7/12).

Menurut dia, dengan capaian 20 persen suara di Sumatera Barat maka Partai Golkar akan bisa mengusung calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar pada pilkada mendatang tanpa melakukan koalisi dengan partai lain.

Sementara Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung meminta kader partai berlambang pohon beringin tersebut mampu mempertahankan capaian mereka dalam pemilu legislatif (Pileg) 2014 di Sumatera Barat. "Kita semua harus bekerja keras agar capaian pileg lalu dapat tercapai, yakni menjadi ketua DPRD Sumbar dan beberapa kota dan kabupaten," kata dia.

Ia mengatakan, apabila kader tidak bekerja keras dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, partai tersebut dapat terlempar ke posisi bawah. Saat ini dari survei yang ada, Partai Golkar berada di posisi ketiga, sementara untuk PDI Perjuangan dan Partai Gerindra berada di peringkat pertama dan kedua karena dampak sebagai partai pengusung langsung calon presiden pada Pilpres 2019.     

"Kalau kita tidak bergerak maka posisi kita akan tergusur karena dalam pemilu ini fokus masyarakat lebih kepada pemilu presiden daripada calon anggota legislatif," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement