REPUBLIKA.CO.ID, TELUK WONDAMA -- Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes dan PDT) akan mengembangkan agrowisata di Kampung Dusner di Distrik Kuriwamesa, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Teluk Wondama, Frans E.N. Mosmafa mengatakan, Dusner telah ditetapkan sebagai daerah pengembangan agrowisata bersama sejumlah kampung di Indonesia.
"Pada 7 Desember lalu, saya bersama perwakilan dari tujuh kabupaten di Indonesia ke Bogor di Hatel Sahira Batik untuk menerima penetapan tersebut dari Kemendes dan PDT," kata Frans, Ahad (9/12).
Ia menjelaskan, Dusner memiliki tiga air terjun bertingkat. Selain air terjun Kwai, Kampung ini juga memiliki kawasan hutan dapat dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata.
Menurutnya, pengembangan agrowisata memberi ruang bagi masyarakat untuk melakukan berbagai usaha yang akan memberikan manfaat besar bagi pengembangan ekonomi kampung.
"Kami bersyukur, dengan penetapan Dusner sebagai kawasan agrowisata, maka pembiayaan dan pembangunan berbagai infrastruktur untuk mendukung kawasan tersebut menjadi urusan pemerintah pusat melalui Kemendes dan PDT," kata dia.
Kemendes dan PDT, ujarnya, akan segera membangun sejumlah fasilitas meliputi pondok kerja bagi masyarakat, pedestrian, toilet umum, dan pembersihan lahan tanaman serta beberapa urusan lainnya. Frans yakin ke depan Dusner akan menjadi salah satu wisata unggulan di daerah tersebut. Keputusan Kemendes dan PDT dinilai tepat karena lokasi kampung ini cukup strategis.
"Dusner mudah dijangkau melalui transportasi laut dari Wasior. Jarak tempuh dari Wasior ke Dusner sekitar 30 sampai 40 menit menggunakan perahu," ujarnya.
Setelah pembangunan jalan trans Papua Barat ruas Manokwari-Wasior-Nabire selesai, lokasi ini pun bisa dijangkau melalui jalur darat. "Pembukaan ruas Manokwari-Wasior merupakan perintah Bapak Presiden Joko Widodo, tentu ini menjadi perhatian Kementerian PUPR. Sekarang jalan sudah terbuka, tinggal pekerjaan pengaspalan," ujarnya.
Dusner adalah sebuah kampung di tepi pantai, dengan topografi menyerupai wajan atau kuali, dengan pantai berpasir putih. Kampung ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC)
Air laut di lokasi tersebut sangat jernih dan tenang kecuali bulan Desember yang disebut-sebut sebagai bulan di mana gelombang bergulung-gulung. Anak-anak setempat memanfaatkanya untuk bermain selancar ala kampung.
Di Dusner terdapat tiga air terjun yang saling berdekatan dengan jarak masing-masing sekitar 100 meter. Ketiga air terjun tersebut adalah, Kwai merupakan air terjun bertingkat (sekitar tujuh tingkat) dengan ketinggian mencapai belasan meter.
Di sisi utara dari Kwai terdapat air terjun Itirisiami dengan ketinggian sekitar belasan meter dan paling utara adalah air terjun Itirindauni dengan ketinggian belasan meter juga. Jarak dari pantai Kampung Dusner menuju ke tiga air terjun ini sekitar satu kilometer. Pengunjung bisa memanfaatkan perjalanan untuk bertualang, sebelum sampai ke lokasi. Kawasan ini masih terdapat belantara lebat seperti sabuk hijau yang menghampar luas.
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih saat ini sedang fokus mengembangkan pariwisata di kawasan taman nasional ini. Akses masuk menuju TNTC dibuka melalui Aisandami Teluk Wondama, Gunung Botak Kabupaten Manokwari Selatan serta Kuwatisore Kabupaten Nabire-Papua.
BBTNTC telah menyiapkan master plan atau rencana induk pembangunan resort di Aisandami. Selain menikmati agrowisata di Kampung Dusner, pengunjung bisa berkeliling di seluruh kawasan TNTC menikmati berbagai obyek wisata bahari.