Kamis 06 Dec 2018 22:39 WIB

BPBD Masih Mendata Kerugian Akibat Puting Beliung

Dari tinjauan di lokasi diperkirakan terdapat 50 rumah warga mengalami kerusakan.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Gita Amanda
Angin puting beliung merobohkan sejumlah pohon dan atap rumah warga di sejumlah wilayah di Kota Bogor, Kamis (6/12) sore.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Angin puting beliung merobohkan sejumlah pohon dan atap rumah warga di sejumlah wilayah di Kota Bogor, Kamis (6/12) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim gabungan masih terus melakukan evakuasi dan pembersihan puing-puing reruntuhan akibat puting beliung yang memporak-porandakkan empat kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Kamis (6/12). Kepala Operator Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Marzati Utama menyatakan hingga saat ini pihaknya masih mendata kerugian akibat bencana puting beliung.

“Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Bogor masih melakukan evakuasi dan masih mendata kerugian yang ada. Akan segera kami kabarkan lagi jika ada informasi terbaru,” ujarnya.

Sementara itu ia menyebut, dari tinjauan di lokasi diperkirakan terdapat 50 rumah warga di empat kecamatan yakni Kelurahan Cipaku, Batutulis, Pamoyanan, dan Kelurahan Lawang Gintung mengalami kerusakan dari tingkatan ringan, sedang, maupun berat.

Dampak puting beliung menyebabkan satu orang pengendara mobil Avanza atas nama Eny Retno (45 tahun) tewas tertimpa pohon tumbang saat sedang melintas. Dari informasi yang dihimpun, Kamis (6/12), data sementara diketahui terdapat 50 unit rumah yang mengalami kerusakan.

Diperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah karena banyak rumah yang terdampak puting beliung di sejumlah titik. Dari data sementara yang tercatat, terdalat enam unit kendaraan yang ringsek tertimpa pohon, serta terdapat lima pohon tumbang di kawasan Bogor Selatan.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Stasiun Klimatologi Bogir, Hadi Saputra menyebut, kecepatan angin yang melanda sejumlah titik di Kecamatan Bogor Selatan sekitar 30 knot atau 50 kilometer per jam dalam satu hembusan. Sapuan angin puting beliung, katanya, mencaoai 100 meter hingga satu kilometer mengikuti arah angin.

“Angin kencang itu twrjadi karena adanya awan kumulonimbus yang cukup matang di wilayah Bogor Selatan. Halnitu bisa berpotensi terjadi di selama puncak musim hujan hingga akhir Fenruari 2019,” ujarnya.

Angin kencang di wilayah Bogor yang terjadi disertai dengan petir, kilat, dan hujan lebat. Hujan tersebut menurutnya akan berlangsung selama kurang lebih satu jam dan intensitasnya lebih tinggi di saat sore hingga menjelang malam. Ia pun mengimbau kepada warga Kota Bogor dan sekitarnya untuk terus waspada dalam menghadapi musim penghujan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement