Kamis 06 Dec 2018 17:34 WIB

UBSI Tingkatkan Daya Saing Mahasiswa di Bidang Penerjemahan

Di era disrupsi 4.0, peran penerjemahan semakin meluas.

Mahasiswa UBSI mengikuti pembekelan kompetensi di bidang penerjemahan.
Foto: Dok UBSI
Mahasiswa UBSI mengikuti pembekelan kompetensi di bidang penerjemahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menyelenggarakan Seminar On Translation bertempat di Aula UBSI kampus Salemba 22, Jakarta Pusat, Senin (3/11).

Siaran pers UBSI yang diterima Republika.co.id, Kamis (6/12) menyebutkan, seminar yang diikuti oleh mahasiswa Diploma 3 program studi (prodi) Bahasa Inggris dan Strata Satu prodi Sastra Inggris ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa pada bidang penerjemahan.  Seminar itu mengundang  Haru Deliana Dewi, P.hD sebagai pembicara.

Haru merupakan dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI). Selain itu, Haru juga merupakan anggota aktif pada Himpunan Penerjemah Indonesia atau disebut Indonesian Translators Association.

Dalam materinya, Haru menjelaskan ilmu mengenai pengenalan penerjemahan, fungsi dan bagaimana langkah-langkah menerjemahkan sebuah teks baik dari Bahasa Sumber (Bahasa Inggris) ke Bahasa Target (Bahasa Indonesia) atau sebaliknya.

“Untuk menjadi seorang penerjemah atau translator,  kita dituntut memahami ilmu-ilmu yang berkaitan bahasa dan sastra, perbendaharaan yang memadai, dan ahli dalam penggunaan grammar,” ujar Haru.

Ia menambahkan, translation atau penerjemahan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu  terutama bagi mereka yang bekerja dengan menggunakan bahasa asing,  terutama bahasa Inggris.

“Di era disrupsi  4.0 ini, peran penerjemahan semakin meluas, di antaranya sebagai jembatan antar budaya, perdagangan, pendidikan, dan seluruh aspek yang mendukung iptek,” tutur Haru

Pada kesempatan ini, Haru juga menambahkan tentang peluang yang lebar bagi mahasiswa yang ingin menggeluti bidang penerjemahan.

“Dengan adanya seminar ini, diharapkan mahasiswa dapat menyerap ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang penerjemahan serta mahasiswa dapat memiliki daya saing di bidang penerjemahan pada era disruftif 4.0,” tutupnya.

Cicih Nuraeni,  dosen Prodi Sastra Inggris UBSI sekaligus penanggung jawab seminar mengatakan, bahwa seminar ini merupakan rangkaian kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan maupun kompetensi mahasiswa Sastra Inggris selama berkuliah di UBSI.

“Kami menyadari bahwa di era disrupsi saat ini penguasaan berbahasa Inggris mahasiswa sangat penting. Oleh karenanya, pihak kampus selalu berusaha memberikan fasilitas bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Sehingga setelah lulus kuliah, mereka memiliki bekal yang cukup untuk menentukan karirnya dan masa depannya,” tutup Cicih.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement