Kamis 06 Dec 2018 16:15 WIB

Bush dan Penghargaan untuk Tukang Tidur

Di antara yang diundang adalah tukang listrik yang kerap dipanggil keluarga Bush.

Mantan Presiden AS George W. Bush dan Ibu Negara Laura Bush meletakkan tangan mereka di atas peti bekas Mantan Presiden George HW Bush
Foto: EPA
Mantan Presiden AS George W. Bush dan Ibu Negara Laura Bush meletakkan tangan mereka di atas peti bekas Mantan Presiden George HW Bush

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Yeyen Rostiyani

Presiden ke-41 Amerika Serikat George Herbert Walker Bush menuju peristirahatan terakhir. Proses pemakaman Bush senior yang wafat pada Jumat (30/11) dalam usia 94 tahun itu digelar pada Rabu (5/12).

Sejak peti jenazah Bush berada di gedung Capitol Rotunda di Washington DC, Senin (3/12), para pelayat terus mengalir tanpa henti, siang dan malam. Namun, pada Rabu, pukul 07.00 waktu setempat, ruangan pun tertutup untuk publik. Peti jenazah dan keluarga Bush tiba di Washington National Cathedral sebelum pukul 11.00 untuk misa.

Tayangan televisi begitu riuh dengan kisah-kisah kenangan mendiang presiden. Bush, penyuka ikan dan golf, adalah sosok yang gemar tertawa. "Ia memiliki begitu banyak hal yang ditertawakan," kata mantan direktur Biro Intelijen Pusat (CIA) Robert Gates kepada televisi CBS.

"Ia adalah satu-satunya presiden yang pernah menjadi atasannya yang benar-benar memberikan 'penghargaan' kepada orang yang paling sering tertidur saat rapat dengan presiden AS," katanya.

Bush juga memiliki beberapa kutipan yang tak mudah dilupakan orang. Salah satunya diucapkan pada 1989 tentang istrinya selama 73 tahun, Barbara Bush, yang wafat April.

"Ada ucapan orang sinis, kalau tidak salah dia mantan presiden, yang mengatakan, 'Kalau ingin seorang teman di Washington, pilih anjing.' Tahukah Anda, kami menerjemahkan —nasihat itu— apa adanya. Namun, saya tidak butuh (anjing) karena saya memiliki Barbara Bush," ujarnya yang dikutip Thougthco.

Kepemimpinan Bush senior tampaknya banyak mengingatkan orang pada politik Amerika yang kalem, tidak terlalu banyak kontroversi. Ia adalah orang yang menyerukan agar Amerika menjadi bangsa yang "lebih ramah, lebih lembut".

Itu pula tecermin dari tamu yang hadir dalam prosesi pelepasan jenazah Bush. Acara itu menjadi momen bipartisan yang mempertemukan Partai Republik dan Partai Demokrat.

Mereka akan menyisihkan rasa permusuhan demi menghormati Bush, sang pilot Angkatan Laut AS yang pernah lolos dari maut pada Perang Dunia II. Saat itu, ia bertahan hidup meski pesawatnya mendapatkan tembakan maut saat terbang di atas Samudra Pasifik.

Para mantan presiden AS dijadwalkan hadir dalam proses ini selain putra mendiang Bush, mantan presiden George W Bush alias Bush junior. Mereka adalah Jimmy Carter, Barack Obama, dan Bill Clinton. Tak lupa, hadir pula Presiden Donald Trump.

Sedangkan, tamu asing antara lain Pangeran Charles dari Inggris, Raja Abdullah II dan Ratu Rania dari Yordania, Presiden Polandia Andrzej Duda, serta sosok penting lainnya. Di antara yang diundang hadir adalah seorang tukang listrik yang kerap dipanggil keluarga Bush.

Ya, tak salah. Di antara tamu undangan ada Mike Lovejoy. Ia tukang listrik serbabisa yang telah bekerja di kediaman musim panas Bush di Maine sejak 1990. Lovejoy pun mengaku amat terkejut ketika diundang hadir dalam pemakaman Bush senior.

Kenangan Bush seakan tak pernah habis. Warisan sejarah dan humornya luar biasa. Sang mendiang demikian berkeras untuk tidak menyebut dirinya "saya" jika mengacu pada tugas kepresidenan. Kebiasaan itu diwariskan dari ibunya. Tentu terlihat kontras jika dibandingkan Trump yang kerap menunjuk dirinya sendiri.

Usai prosesi di katedral, jenazah Bush akan dibawa kembali ke Texas, Rabu malam. Ia akan dimakamkan di Museum dan Perpustakaan Kepresidenan George HW Bush. Tubuhnya akan dibaringkan dekat mendiang istrinya, Barbara, dan putri mereka, Robin, yang meninggal akibat leukemia pada 1953 dalam usia tiga tahun.

Bersambung ke halaman berikutnya..

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement